[caption id="attachment_6672" align="alignleft" width="259"] Djohermansyah Djohan, Pejabat Gubernur Riau[/caption]

gagasanriau.com ,Pekanbaru- Penjabat (Pj) Gubernur Riau Djohermansyah Djohan puji penyelenggaraan pelaksanaan pemungutan suara putaran dua Pilkada Gubernur Riau sudah berlangsung dengan damai dan aman. "Di Riau tidak kedengaran ribut, dari putaran pertama dan kedua juga tidak ada," kata Djohermansyah di Pekanbaru, Kamis (28/11/2013). Sebelumnya, pemungutan suara putaran dua digelar serentak di 12 kabupaten/kota pada 27 November lalu. Dua kandidat calon gubernur yang bersaing adalah Herman Abdullah-Agus Widayat dan Annas Maamun-Arsyadjuliandi Rahman. Menurut Djohermansyah, pelaksanaan Pilkada Riau yang kondusif menunjukkan iklim politik yang sehat. Ia mengatakan sudah seharusnya rakyat memilih pemimpin tidak perlu ribut, melainkan dengan cara damai dan berkompetisi secara sehat. "Ini perlu dicontoh oleh daerah lain karena sejak Pilkada langsung digelar tahun 2005 selalu banyak konflik. Ada 75 orang mati dan 274 yang luka-luka, belum lagi kerusakan karena kantor KPU dibakar dan rumah-rumah dirusak," kata Djohermansyah yang juga menjabat Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri. Ia menyarankan, agar pasangan gubernur terpilih nantinya juga merangkul pihak yang kalah. Demikian juga sebaliknya, bagi kandidat yang kalah perlu menerima dengan lapang dada dan mengucapkan selamat. "Karena provinsi ini tidak bisa dibangun sendiri, yang kalah punya kekuatan pendukung juga," ujarnya. Berdasarkan hasil hitung cepat lembaga survey Indo Barometer, pasangan Annas Maamun-Arsyadjuliandi Rahman meraih suara terbanyak dengan 59,91 persen dan unggul dibandingkan pasangan Herman Abdullah-Agus Widayat (HA) yang mendapat 40,09 persen. Meski begitu, hasil resmi perolehan suara untuk menentukan gubernur terpilih masih harus menunggu pengumuman melalui rapat pleno KPU Provinsi Riau pada 4 Desember nanti. Eka Saputra/Antarariau