Daerah

Dua Menteri Menentang Aksi Bagi-Bagi Kondom

[caption id="attachment_7629" align="alignleft" width="300"]Bis-kondom Bis-kondom[/caption]

gagasanriau.com Jakarta-Menko Kesra HR. Agung Laksono telah memerintahkan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi agar segera menegur distributor kondom DKT Jakarta, untuk menghentikan kegiatan bagi-bagi kondom ke masyarakat.

‘’Yang bagi-bagi kondom itu bukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), tetapi perusahaan swasta. Kegiatan itu sudah dilakukan sejak 2007, tetapi dengan adanya protes masyarakat, saya minta kegiatan itu distop. Saya baru saja telepon Dirjen P2PL Kemenkes untuk menghentikan itu,’’ tegas Menko Kesra kepada wartawan di Jakarta, Selasa (3/12).

Menurut Menko Kesra, sebenarnya Menkes sudah mengingatkan perusahaan/distributornya untuk tidak bagi-bagi kondom di tempat-tempat umum seperti pasar, kampus atau SMU.

Pembagian kondom hanya dilakukan di daerah yang beresiko tinggi seperti hotel, pelabuhan dan tempat-tempat pelacuran atau lokalisasi. Namun, karena salah persepsi, maka Kemenkes sudah menghentikan kegiatan itu.

“Bahkan bus pekan kondom nasional yang disiapkan oleh perusahaan distributor kondom DKT Jakarta, sudah dikandangin,’’ ungkap Menko Kesra.

Terhadap buat pekan kondom nasional itu, Menko Kesra menjelaskan, sesuai arahan Menkes sebenarnya bus-bus itu hanya membagikan leaflet dan brosur, bukan membagikan kondom.

‘’Tidak ada arahan bagi-bagi kondom ke kampus dan gedung-gedung SMU, karena itu kita hentikan,’’ kata Menko Kesra.

Ditanya, apakah program itu akan dihentikan selamanya, Agung Laksono mengatakan tidak. selaku Menko Kesra, Agung tetap minta program nasional untuk pemberantasan HIV/AIDS terus dilanjutkan, meskipun menurut data angka infeksi baru penderita HIV/AIDS di Indonesia sudah mulai menurun.

Sementara itu, Mensos Salim Segaf Al Jufri tidak setuju dengan pembagian kondom di lembaga-lembaga pendidikan meskipun tujuannya untuk mensosiasilasikan pencegahan HIV-AIDS pada pekan kondom nasional.

"Terus terang saya tidak setuju pembagian kondom di sekolah-sekolah, malah menimbulkan masalah baru," kata Mensos saat ditemui di sela-sela peringatan Hari Disabilitas Internasional di Jakarta.

Menurut Mensos, sosialisasinya lebih baik dilakukan dengan memberikan pemahaman dan penjelasan tentang bahaya HIV-AIDS dan ajakan untuk tidak berbuat hal-hal yang dapat menularkan penyakit tersebut.

‘’Tidak bisa kita sosialisasi dengan cara-cara seperti di negara Barat. Saya yakin kalau lebih efektif melalui keluarga dan agama. Saya pikir bagi-bagi kondom itu tidak benar,’’ ujar Mensos.

Humas Kemenko Kesra


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar