Daerah

Buruh Migas Riau Aksi Anarkis, Disebabkan Gajinya Dipotong Subkontraktor Chevron

[caption id="attachment_7625" align="alignleft" width="240"]Ratusan Buruh tersebut mengamuk karena keinginan mereka untuk bertemu dengan Kepala Disnaker tak terwujud. Ratusan Buruh tersebut mengamuk karena keinginan mereka untuk bertemu dengan Kepala Disnaker tak terwujud.[/caption] gagasanriau.com ,Pekanbaru-Koordinator Wilayah Riau Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Patar Sitanggang mengungkapkan alasan buruh menggelar demonstrasi yang berujung anarkis itu diakibatkan pemotongan gaji buruh yang berdemonstrasi terkait upah buruh beberapa waktu lalu. "Semua buruh yang ikut demo menuntut hak realisasi upah buruh sektor migas kena potong gajinya Rp600 ribu," kata Patar kepada wartawan di Pekanbaru, Rabu. Buruh sektor migas pada Oktober lalu sempat menggelar aksi demonstrasi besar-besaran ke kantor SKK Migas Perwakilan Sumatera Bagian Utara di Pekanbaru. Mereka mengeluhkan tindakan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) yang tidak kunjung membayar kekurangan rapel gaji sesuai Upah Minimum Sektor Migas Riau 2014 sejak Januari lalu. Para pendemo ini merupakan karyawan perusahaan subkontraktor PT Chevron Pacific Indonesia (CPI). Aksi itu ternyata berbuntut panjang setelah pada 2 Desember lalu pihak CPI, Apindo, perusahaan subkontraktor dan Disnakertrans Riau melakukan rapat soal aksi mogok kerja di SKK Migas itu. Chevron kemudian memberikan sanksi penalti kepada sekitar tujuh perusahaan subkontraktor yang pekerjanya melakukan mogok kerja. Patar mengatakan, aksi demonstrasi kali ini awalnya adalah untuk mengadukan nasib mereka yang mengalami pemotongan gaji kepada Disnakertrans Riau. "Buruh menolak atas pemotongan itu," kata Sitanggang. Ia merupakan satu dari 15 orang buruh migas yang ikut berdemonstrasi di Kantor Disnakertrans Riau yang kini diamankan di Polresta Pekanbaru. Mereka masih menjalani pemeriksaan dan terancam dijerat pasal pengrusakan. Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Arief Fajar menjelaskan, 15 orang saat ini masih menjalani pemeriksaan terkait pengerusakan tersebut. "Statusnya belum ada yang tersangka, karena proses pemeriksaan masih berlangsung," kata Arief. Menurut dia, aksi seratusan buruh itu sebagian berasal dari luar daerah seperti Kabupaten Siak, Bengkalis dan sebagian lagi dari Pekanbaru. Mereka juga melakukan aksi demonstrasi tanpa mengantongi izin kepolisian. Dalam aksi demonstrasi yang berujung anarkis itu, saksi mata mengatakan ratusan buruh tiba-tiba masuk ke kantor dan memecahkan pot bunga, kaca jendela, dan mengobrak-abrik ruang kepala Disnaker Provinsi Riau. Para pendemo ini merupakan karyawan perusahaan subkontraktor PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) antarariau


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar