Daerah

Angkringan Lepaskan Rasa Rindu Pemuda Yogya Di Kota Pekanbaru

[caption id="attachment_7771" align="alignleft" width="300"]Angkringan Ala Jogja Di Pekanbaru Angkringan Ala Jogja Di Pekanbaru[/caption]

gagasanriau.com ,Pekanbaru-Warga Pekanbaru sekarang sudah bisa merasakan bersantai malam ala kota Gudeg Yogyakarta.

Pasalnya sekarang tempat nongkrong (Nangkring) pemuda pemudi Yogyakarta telah ada di Pekanbaru. Angkringan.

Ya, semacam warung makan yang berupa gerobak kayu yang ditutupi dengan kain terpal plastik dengan warna khas, biru atau oranye menyolok.

Dengan kapasitas sekitar 8 orang pembeli, angkringan beroperasi mulai sore hari sampai dini hari. Dwi pemilik salah satu gerai menjelaskan bahwa dirinya beserta 20 orang rekannya memang elah merencanakan kedatangan mereka ke Pekanbaru untuk membuka Angkringan sebagai pelepas rindu para perantau Yogya yang rindu akan kampung halamannya.

"Kami memang sengaja datang dengan membawa konsep angkringan ini. Tujuannya agar teman-teman yang asal Yogya bisa melepas rindu sambil makan, Ngeguyon serta Ngebanyol" Ungkapnya kepada gagasanriau.com, Jumat malam (6/12/13). Dikatakan Dwi yang datang dari bulan September ke Pekanbaru ersebut sudah memiliki pelanggan tetap yang setia datang ke Angkringan miliknya yang beroperasi di sekitar Universitas Islam Riau (UIR), Kaharudin Nasution.

"45 % orang orang yang merupakan orang orang yang rindu sama kampung halamannya, 35 % orang orang yang penasaran, dan selebihnya orang orang yang ingin makan murah tapi bisa lama lama bersantai" tambahnya sambil tertawa. Dari jam 5 sampai pengunjung bosan.

Apa yang di katakan Dwi memang benar, saat berada di angkringan milik pemuda 25 tahun asalYogya tersebut, Gagasanriau.com bisa merasakan kehangatan dan banyolan banyolan khas Yogya memang terasa kental disana.

Tak hanya suasananya saja yang seru dan hangat, makanan yang di tawarkan di Angkringan tersebut juga cocok dengan kantong anak kuliahan. Harga makanan di bandrol dari harga Rp. 1000 hingga Rp. 5000. Pengunjung sudah bisa menikmati Angkringan tersebut dari jam 5 hingga mata mengantuk dan bosan berada di tempat tersebut. " Kita jual macam macam, gorengan seperti tahu dan tempe goreng, bakwan, peyem, tempe bacem, harga gorengan cuma Rp. 1000, kalau sate nya ada yang Rp. 3000/tusuk yaitu sate bakso dan sate telor putuh, kalau sate kulit ayam Rp. 2000.

Minumannya kita ada wedang jahe, kopi dan teh panas. Kami buka dari jam 5 tutup hingga pelanggannya bosan berada disini.

Selagi mereka masih betah, maka akan tetap kami layani sampai mereka benar benar capek, walaupun angkringan saya sudah tidak ada yang mau di jual lagi" tutupnya.

Dian Rosari


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar