Daerah

BEM Unri : “Miskin Pembangunan, APBD Pekanbaru Kemana?

gagasanriau.com, Pekanbaru-Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Riau (BEM UNRI) Kamis sore (19/12/2013) gelar diskusi untuk mengkritisi kepemimpinan Walikota Pekanbaru Firdaus, MT yang dianggap gagal membangun Kota Bertuah ini.

Jelang memasuki tahun kedua kepemimpinan Firdaus, MT berbagai kritikan muncul ke permukaan dan mewakili lapisan masyarakat kota yang kecewa terhadap walikota karena tidak mampu memberikan terobosan baru untuk membangun Pekanbaru.

BEM Unri sendiri menganggap selama kepemimpinan Firdaus-Ayat Kota Pekanbaru nol pembangunan, mulai dari infrastrukturnya hingga pelayanan birokrasi yang carut-marut.

Diskusi yang menghadirkan kalangan aktifis anti korupsi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) di Sekretariat BEM Unri Kamis kemarin mengkritisi tentang penggunaan anggaran APBD Pemko Pekanbaru ditahun 2013 sejumlah Rp 1,9 Triliun.

“Walikota Pekanbaru sekarang  ini adalah contoh kepemimpinan yang gagal. 2 tahun memimpin Pekanbaruhanya obral janji belaka”kata Yopi Pranoto aktifis BEM Unri.

“Bukti Firdaus-Ayat untuk mewujudkan Pekanbaru sebagai kota metropolitan yang madani hanya isapan jempol belaka”tambah Yopi lagi.

Yopi juga menambahkan jika masyarakat merasakan Firdaus-Ayat tidak mau mendengarkan tuntutan masyarakat maka dirinya akan memimpin gugatan kepada Walikota Pekanbaru karena dianggap telah membohongi publik dengan janji-janjinya.

Usman Kordinator FITRA Riau kepada gagasanriau.com Jumat (20/12/2013) mengkritisi masalah penggunaan keuangan daerah.

Ia mengatakan bahwa APBD Pekanbaru itu mestinya bisa di manfaatkan oleh pemerintah utk sebesar-besarnya kepentingan dan kemakmuran  rakyat.

“Kalo melihat potret APBD Kota Pekanbaru yang belum dialokasikan sebagaimana mestinya, itu artinya sebesar apapun APBD yg dimiliki oleh Pemko hari ini bisa di pastikan pemerintah lemah dalam melaksanakan ketentuan UU keuangan negara”kata Usman lagi.

“Dengan APBD sebesar 1,9 T pada tahun 2013 mestinya tidak ada lagi persoalan sosial seperti banjir, anak sekolah susah mendapatkan jaminan pendidikan dan sebagainya. Tapi kenyataannya kita bisa lihat, selama tahun 2013 ini sepanjang musim hujan kota Pekanbaru ibarat kota berkuah dimana-mana banjir”tutup Usman.

Ady Kuswanto


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar