Daerah

Indra “Pembangun Desa Harus Memperhatikan Potensinya”

gagasanriau.com ,Tembilahan-Membangun desa dengan mempertahankan potensi yang dimilikinya  mutlak dilakukan. Desa diberdayakan tanpa melakukan pemaksaan. Pasalnya, setiap desa memiliki keragaman dan kebutuhan yang berbeda. Tidak bisa disamakan dengan desa lainnya. Namun demikian, dalam prosesnya bukan berarti desa dibiarkan berjalan sendiri. Melainkan selalu dipandu dan diperhatikan. Terutama bagaimana memanage semua sumber daya yang ada di desa bersangkutan. Pola seperti itu disebut Bupati Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Dr H Indra Muchlis Adnan tidak hanya menstimulasi desa. Melainkan juga menggali potensi yang dimiliki agar selalu optimal. “Pembangunan yang kita laksanakan tidak bersifat top down. Melainkan sebaliknya. Kita tidak ingin memperlakukan desa sebagai objek. Tetapi diusahakan bagaimana desa sendiri yang menjadi subjek pembangunannya”tegas Bupati. Pola yang berjalan sebelumnya, top down disebut Indra Muchlis Adnan membuat desa tidak optimal. Mereka tidak pernah diberdayakan. Dimana pembangunan yang ada semuanya selalu dikendalikan penuh. Akibatnya rasa memiliki warga tidak ada. Setiap waktu, Pemkab Bumi Sri Gemilang selalu pula meningkatkan alokasi anggaran untuk pemberdayaan. Namun demikian, karena anggaran yang cukup terbatas. Diakui, proses alokasi tersebut belum memenuhi harapan semua desa. ” Pemberdayaan yang kita lakukan berbeda dengan daerah lain. Kita tidak mengatur pembangunan di desa. Melainkan seluruhnya berdasarkan apa yang menjadi aspirasi desa bersangkutan. Pemkab Inhil hanya membimbing dan melakukan pengawasan”cetus Pak Jenggot, panggilan Bupati. Dalam membimbing desa, ditempatkan pendamping. Hal itu dilakukan agar penggunaan anggaran dan pelaksanaan pembangunan tidak bertentangan dengan aturan yang berlaku. Desa bisa berkreasi dan mengarahkan semua dana yang tersedia untuk kepentingan yang sesuai dengan kebutuhannya. Tanpa dicampuri dan dipaksa


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar