Impor BBM Diprediksi Capai 1,2 Juta BPH Pada Tahun 2020

Senin, 17 Februari 2014 - 02:42:09 wib | Dibaca: 2060 kali 

Gagasanriau.com ,Jakarta-Tak bisa dipungkiri bahwa Kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri mencapai 1,4 juta barel per hari. Padahal, lifting produksi minyak hanya sekitar 820.000 barel per hari. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka pemerintah melakukan impor minyak dengan nilai belanja sekitar USD 100-120 Juta.

Demikian disampaikan Wakil Menteri ESDM, Susilo Siswoutomo saat diskusi pekan lalu seperti dilansir dari situs Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, Senin (17/2).

"Dari  820 Ribu barel per hari minyak yang diproduksi, hanya sekitar 625.000 barel saja yang dapat diolah oleh kilang dalam negeri. Kapasitas kilang yang mayoritas dimiliki Pertamina, hanya mampu mencapai 1 juta barel perhari," kata Susilo.

Untuk memenuhi kekurangan tersebut kata Susilo, terpaksa dilakukan impor BBM, 400.000-500.000 barel per hari. "Jika dikalikan USD 120 per barel, maka uang yang dikeluarkan per hari untuk impor minyak dan BBM berkisar USD 100-120 juta."

Jumlah dana untuk mengimpor minyak  ini, lanjut Susilo, setiap tahun bertambah seiring meningkatnya kebutuhan BBM sebagai dampak pertumbuhan ekonomi. "Pada Tahun 2020, jika situasi masih seperti sekarang ini, impor BBM diperkirakan mencapai 1,2 juta barel per hari."

"Ini yang menjadi tantangan kita dan saat ini kita betul-betul mencari cara untuk mengurangi ketergantungan impor BBM," tambahnya.

Sebelumnya saat berbincang dengan Aktual.co pekan lalu, Anggota Dewan Energi Nasional, Herman Agustiawan mengungkapkan bahwa untuk mengurangi ketergantungan tersebut maka solusi efektif adalah mengembangkan energi baru terbarukan (EBT).

Namun pengembangan EBT akan sulit tercapai jika pemerintah masih mempertahankan pemberian subsidi untuk jenis BBM tertentu.

"Mustahil tahun 2025 kebutuhan energi kita bisa ditutupi dengan 23 persen EBT, jika pemberian subsidi masih dipertahankan," tegas Herman.*Actual.co*


Loading...
BERITA LAINNYA