Kata Wagub 4 Bupati Cuek Penanganan Kebakaran Lahan Dan Hutan

Ahad, 02 Maret 2014 - 14:42:15 wib | Dibaca: 2118 kali 

Gagasanriau.com.Pekanbaru-Wakil Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rahman menyayangkan empat bupati kurang peduli terhadap penanganan kebakaran lahan dan hutan yang membawa Provinsi Riau ke dalam bencana asap.

"Masih ada juga bupati yang tidak peduli, padahal Satgas Tanggap Darurat sudah begitu sibuk bekerja," kata Arsyadjuliandi Rahman di Posko Satgas Darurat Asap, Pekanbaru, Minggu.

Ia mengatakan, salah satu bentuk ketidakpedulian tersebut adalah masih ada empat kabupaten/kota yang belum membentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Padahal, lembaga tersebut akan mempermudah koordinasi dalam pencegahan dan penanggulangan bencana.

Daerah tersebut adalah Kabupaten Kepulauan Meranti, Rokan Hilir, Kuantan Singingi, dan Indragiri Hulu. "Tidak perlu saya sebutkan nama bupatinya, biar nanti saya telepon sendiri untuk mengingatkan," katanya.

Kurang pedulinya pemerintah daerah juga terlihat dari kurangnya sosialisasi terhadap masyarakat terhadap bahaya asap kebakaran bagi kesehatan.

"Sosialisasi kepada warga harus terus dilakukan," katanya.

Komandan Satgas Tanggap Darurat Asap, Brigjen TNI Prihadi Agus Irianto, juga mengkritik kurangnya sosialisasi pemerintah daerah khususnya di Kota Pekanbaru mengenai bahaya asap.

"Kaget saya lihat di tengah asap pekat ada ibu membawa anaknya pakai kereta dorong, banyak warga olahraga dan saya rasa mereka juga bukan orang tak berpendidikan. Dan ternyata masih ada juga jalan ditutup untuk Car Free Day saat seperti ini," kata Brigjen TNI Prihadi Agus.

Ia mengatakan, kurangnya sosialisasi bisa berdampak buruk bagi penanganan kabut asap yang juga mengukur jumlah penderita penyakit akibat asap sebagai parameternya. Menurut dia, jumlah penderita infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) kini sudah mencapai lebih dari 28.000 orang dan bisa bertambah kalau sosilisasi pemerintah lemah.

Kondisi kualitas udara kini menunjukan pencemaran sudah dalam tahap membahayakan. Sebanyak 12 alat pemantau pencemaran menunjukan indeks pencemaran di lima daerah mencapai 500, artinya kualitas udara "Sangat Berbahaya", seperti di Kabupaten Siak dan Bengkalis. Sedangkan, Kabupaten Indragiri Hilir, Kota Pekabaru dan Dumai indeks pencemaran dalam kondisi tidak sehat.

"Harus ada kepedulian pemerintah untuk menyampaikan langsung turun ke jalan mengimbau warga jangan lupa pakai masker, hindari berkegiatan di luar rumah dan kalau perlu ada mobil keliling untuk ingatkan masyarakat," katanya.(Ant)


Loading...
BERITA LAINNYA