Aktifis Pers: "Media Massa Harus Mencerdaskan Jangan Membodohi"

Senin, 24 Maret 2014 - 02:25:57 wib | Dibaca: 1994 kali 

Gagasanriau.com, Pekanbaru-Maraknya PT. Riau Andalan Pulp and Paper (PT. RAPP) beserta grupnya menguasai media untuk memberitakan kepentingan perusahaannya, ditanggapi oleh aktifis pers dan lingkungan sebagai penggelapan kebenaran kepada masyarakat Riau.

Dalam hal ini, maraknya terkait kebakaran lahan yang mengakibatkan kabut asap hingga dua bulan belakangan, PT. RAPP gencar menggelontorkan rilis berita yang dimedia-media massa lokal di Riau dengan menyatakan perusahaan tersebut peduli pada lingkungan bahkan tidak terlibat dalam dampak asap ini menurut Ahlul Fadli aktifis pers mahasiswa Bahana Mahasiswa Universitas Riau sebagai penzaliman kepada seluruh masyarakat Bumi Lancang kuning.

"Harusnya pemilik media massa mengedepankan hati nurani dalam menerima dan memuat berita yang disampaikan oleh PT. RAPP karena ini menyangkut hidup orang banyak, jika merugikan dan mengaburkan maka harus tegas ditolak"kata Fadli, Senin (24/3/2014) yang juga alumni narasi sumatera.

Ditambahkan Fadli, hampir secara keseluruhan dampak dari kerusakan lingkungan dengan cara membabat hutan secara massif dan merusak ekosistem lahan gambut dalam hal ini, pihak perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) lah yang paling bertanggungjawab.

Karena menurut Fadli penguasaan secara besar-besaran oleh perusahaan pada lahan gambut di Riau, menjadi pemicu terjadinya banjir dan kebakaran lahan secara massif dan berulang-ulang setiap tahunnya.

"Nah dengan fakta dan kebenaran yang ada saat ini, apakah pemilik media massa maupun wartawannya, tega menuliskan pemberitaan terkait kejahatan koorporasi kehutanan di Riau ini, sementara jutaan masyarakat menderita karena setiap tahun menerima dampak dari penyakit yang disebabkan kabut asap?"ungkap Fadli lagi.

Fadli berharap, agar pemilik media massa agar lebih jeli dan teliti untuk tidak mudah dikendalikan pemasang iklan semata, namun di sisi lain akan merugikan banyak pihak, yakni jutaan masyarakat Riau akan menjadi digelapkan dan dibodohkan akibat berita yang dimuat demi kepentingan pemilik modal.

Tata Haira

 


Loading...
BERITA LAINNYA