Gagasanriau.com, Pekanbaru-Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR) kembali membuat ulah dan pembohongan dengan alasan yang sudah purbakala dan diulang-ulang untuk modus pemadaman listrik bergilir di Kota Pekanbaru.
Pasalnya musim kemarau ini menjadi alasan lama yang dikemukkan oleh pejabat PLN WRKR dengan mengatasnamakan Debit air di Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Koto Panjang mengalami penyusutan.
"PLN ini tidak beda jauh dengan caleg selalu menebar janji dan berbohong hingga berkali-kali karena sebelumnya mereka bilang gak akan ada pemadaman dibilang karena ada PLTG di Teluk Lembu tapi kok masih padam juga?"ketus Andri 37 tahun warga Kelurahan Maharatu kecamatan Marpoyan Damai Kamis pagi (27/3/20134) kepada Gagasanriau.com.
Pemadaman yang dirasakan warga sejak dua hari belakangan dianggap menjadi sinyal buruk dari badan milik negara yang tidak konsisten melayani pelanggannya.
"Sudah dua malam ini listrik di rumah kami mati. Pertama Senin (24/3) malam, mulai pukul 20.00 WIB sampai sekitar pukul 21.15 WIB. Lalu pada Selasa (25/3) malam, mulai sekitar jam 20.00 sampai 22.00 WIB," ungkap Poniman warga asal Panam menjelaskan
Sebelumnya pihak PLN Riau sendiri pernah berjanji tidak akan melakukan pemadaman jika terjadi kemarau, karena adanya akan beroperasinya beberapa tenaga pembangkit beberapa waktu lalu, salah satunya PLTG yang berada di Teluk Lembu.
Dinilai Fajri 41 tahun warga Panam hal ini menunjukan jika pihak PLN tidak berpikir dan memiliki inisiatif untuk mengatasi krisis listrik jika menghadapi musim kemarau saat seperti sekarang ini.
"Ini orang PLN tidak punya pemikiran jelas dan berpandanagn kedepan sebagai pemangku kebijakan menghadapi musim kemarau seperti ini, makan gaji butakah mereka"kecam Poniman kecewa.
Berdasarkan informasi yang terhimpun, masalah kekurangan pasokan listrik ke Riau pada tahun 2013 sebesar 134,4 Mega Watt dari total sebesar 450,7 Mega Watt dengan kemampuan pembangkit listrik yang ada di provinsi tersebut hanya 316,3 Mega Watt.
PLN WRKR sebelumnya menyatakan beberapa unit pembangkit dengan kondisi sistem kelistrikan khususnya Sumatera Bagian Tengah, maka pihaknya melakukan pemdaman bergilir pada waktu beban puncak terhitung pada tanggal 25-31 Maret 2014.
"Untuk memperkecil luas pemadaman, kami tetap mengimbau kepada pelanggan PLN agar menghemat pemakaian listrik di rumah. Bagi pelanggan besar untuk bersedia menggunakan genset," kata Divisi Menajer Hukum dan Humas PLN WRKR, Sarno.
Tata Haira