Gagasanriau.com, Tembilahan-Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Indragiri Hilir (Inhil) melakukan survei ulang terhadap alur pelayaran Sungai Indragiri hingga ke Port Of Indragiri atau yang lebih dikenal masyarakat Pelabuhan Parit 21 Tembilahan.
Hal itu disampaikan Kadishubkominfo Inhil Tantawi Jauhari, kepada Gagasanriau.com usai menghadiri rapat evaluasi program Maghrib Mengaji. Kamis (10/4/14)
"Kita telah mengirimkan surat kepada Direktorat Navigasi, untuk melakukan pengecekan arus pelayaran Sungai Indragiri sampai ke pelabuhan,"sebutnya.
Hal ini dilakukan Dishubkominfo Inhil agar Pelabuhan Parit 21 tersebut bisa segera berfungsi. "Karena kita ingin segera memfungsikan pelabuhan ini, makanya kita lakukan pengecekan ulang alur dan perubahan alur selama beberapa tahun terakhir. Ternyata, hasil pengecekannya menyatakan masih bisa dilayari kapal-kapal,"imbuhnya.
Meskipun diakui Tantawi, sebelumnya pelabuhan yang telah selesai dibangun sudah dilakukan survei mengenai alurnya, namun dikhawatirkan ada perubahan iklim, perubahan alur sungai, pergeseran alur hingga pendangkalan.
"Karena sudah lama pelabuhan itu dibangun, apalagi dari hulu sungai juga banyak kegiatan penambangan liar, jadi mana tahu terkumpul di muara sungai ini, sehingga bisa menyebabkan kedangkalan, makanya kita minta untuk dicek lagi," terangnya.
Selanjutnya, mantan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Inhil ini berharap, dengan dilakukannya survei tersebut dapat membantu Dishubkominfo, dalam rangka mengoperasionalkan Pelabuhan Parit 21, disamping beberapa hal lain yang perlu dipenuhi, seperti sarana dan prasarana pelabuhan dan lain sebagainya.
"Jadi, jalur pelayaran maupun kolam pelabuhan itu cukup baik dan sangat layak dilayari dan disinggahi oleh kapal-kapal," tambahnya.
Beberapa waktu lalu, Kapal Navigasi Marore dari Dumai, yang dipimpin Petugas Direktorat Kenavigasian Dirjen Perhubungan Laut Jakarta Agus Imam Handoko, telah melakukan survei terhadap Pelabuhan Parit 21 Tembilahan, ini dilakukan untuk melihat Sarana Bantuan Navigasi Pelayaran (SBNP) di pelabuhan kebanggaan masyarakat Kabupaten Inhil tersebut.
"Kita telah melakukan survei untuk penanda lampu pelabuhan dan lampu dermaga, serta mengecek alur-alur. Dari hasil survei tersebut, kami dapatkan bahwa kedalaman 5 meter paling dangkal, sehingga aman digunakan bagi kapal yang berlayar," tandasnya.
Advertorial/Ragil Hadiwibowo