Sengketa Warga Dengan Perusahaan HTI, 2 Warga Ditembak Brimob

Kamis, 17 April 2014 - 13:22:20 wib | Dibaca: 2034 kali 

Gagasanriau.com, Pekanbaru-Sikap arogan pihak kepolisian kembali terjadi, setelah dua orang warga terluka akibat tembakan peluru karet dari personel Brimob Polda dalam demonstrasi di kantor perusahaan industri kehutanan PT Seraya Sumber Lestari (SSL) di Kabupaten Siak, Provinsi Riau.

"Korban bernama Sunaryo, ketua RT, terkena tembakan dipinggangnya dan satu warga bernama Iwan terkena tembakan di betis sebelah kiri," kata seorang warga, yang tak ingin namanya dituliskan karena alasan keamanan, ketika dihubungi dari Pekanbaru, Kamis.

Ia mengatakan, kedua korban langsung dilarikan ke RSUD Siak untuk mendapat pengobatan. "Yang menembak anggota Brimob," katanya.

Selama dua hari terakhir sejak 17 April lalu, ratusan warga Desa Tumang Kecamatan Siak, Kabupaten Siak, menggelar demonstrasi dengan menduduki kantor PT SSL. Demonstrasi itu merupakan buntut dari sengketa lahan antara warga dan perusahaan sejak 2012. Warga melakukan pembukaan kanal dilahan yang disengketakan, yang memicu pihak perusahaan melaporkan tindakan itu ke Polres Siak.

Kepolisian memintai keterangan tiga warga, termasuk Kepala Desa Tumang. Kepala Desa langsung ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan, sedangkan dua warga lainnya dibebaskan. Hal itu memicu kemarahan warga yang akhirnya melakukan unjuk rasa. Ratusan warga, yang sebagian besar kaum ibu dan anak-anak, menduduki kantor perusahaan dan menutup jalan masuk ke PT SSL selama dua hari terakhir.

"Tapi insiden penembakan bukan karena warga melakukan pengrusakan, tapi karena masalah nasi," ujarnya.

Sumber tersebut mengatakan, insiden berawal ketika warga mengambil nasi bungkus dari dalam mobil patroli polisi yang dalam perjalanan masuk ke dalam kompleks kantor perusahaan sekitar pukul 11.45 WIB. Ia beralasan warga mengambil nasi tersebut karena sejak pagi belum makan.

Melihat tindakan tersebut, lanjutnya, seorang oknum polisi mencoba menghentikan dengan memukul seorang ibu. "Keluarga korban yang dipukul dan warga lainnya tidak terima, dan langsung mengejar polisi itu sampai ke pelataran kantor.

"Di sana sudah ada sekitar 20 anggota Brimob bersenjata lengkap, langsung melepas tembakan peringatan ke udara. Warga langsung mundur melarikan diri, tapi ada beberapa aparat yang masih mengejar warga," katanya.

Ia mengatakan, warga yang tertangkap langsung dipukuli dan ada yang sampai dipijak-pijak. "Saya mendengar ada enam sampai delapan tembakan dan ada warga terkena tembakan," kata sumber itu(Ant)

 


Loading...
BERITA LAINNYA