Kinerja Buruk Bank Riau Kepri, Sebabkan DPK Anjlok Drastis

Ahad, 22 Juni 2014 - 02:54:02 wib | Dibaca: 1977 kali 

Gagasanriau.com Pekanbaru-Dana Pihak Ketiga (DPK) mengalami penurunan secara drastis berdasarkan catatan terakhir pada 18 Maret nilainya hanya mencapai Rp. 11,285 Triliun hal ini diluar target yang ditetapkan pada tahun 2014 dimana capaiannya adalah Rp. 19,8 triliun hal ini menjadi indikasi kinerja manajemen yang terus mengalami penurunan kualitas alias berkinerja buruk direksi hingga menyebabkan tren neraca (laporan aset keuangannya) tiap tahunnya turut memburuk. Penurunan kinerja ini terlihat pada posisi Desember 2013 dimana capaian kinerja setelah Desember 2013 sebesar 13,6 triliun. Jika pencapaian akhir tahun 13,6 triliun dan target 2014 sebesar 19,8 triliun, maka pencapaian hingga maret seharusnya diatas angka 13,6 triliun, namun kenyataanya terjadi penurunan yang signifikan. Selain itu, berdasarkan data laporan keuangan per 18 Maret 2014, tercatat posisi giro dalam bentuk rupiah turun dari posisi Desember 2013 Rp 7,148 triliun menjadi Rp 5,091 triliun. Tabungan turun dari Rp 4,579 triliun menjadi Rp 3,616 triliun. Sedangkan deposito meningkat dari Rp 1,914 triliun menjadi Rp 2,577 triliun. Hal ini tentu menimpulkan pesimis BRK bisa mencapai target DPK pada Desember 2014 nanti sebesar 19,79 triliun. Terpisah, Direktur Dana Dan Jasa Bank Riau Kepri Nizam tak menapik DPK Bank Riau Kepri turun. Namun hal itu menurutnya bukan karena pencapaian kinerja saja. "Bukan, Desembernya yang turun. Jadi gini, biasanya dana bagi hasil (DBH) itu masuk di Desember dalam bentuk besar. Jadi kita kemaren mungkin karena Gubernur belum terpilih, DBHnya terlambat, dan disisi lain banyak pengeluaran pemerintah daerah yang ditarik pada Desember itu dan akhir tahun," sebut Nizam diruangan kerjanya, Senin (02/06/2014). Ia menjelaskan, kondisi posisi DPK terakhir itu terkesan kondisi akhir, padahal tidak demikian. "Jadi seolah-olah tutup buku di akhir tahun itu gambaran umum BRK secara keseluruhannya, tidak, tidak seperti itu. Kemaren itu karena kita banyak penarikan. 31 Desember 2013 memang turun, tapi perharinya tidak turun," sebutnya. Kini dengan keadaan normal dirinya yakin BRK mampu mencapai target di akhir tahun ini. Hingga kini 31 Mei 2014, DPK bertambah hingga 1 triliun. "Kita tengok, neraca trend 28 mei 2014 dari keuangan, aset kita sudah Rp 19,699 triliun,” tukasnya.(Bertuahpos) Editor Diaz Bagus Amandha

Loading...
BERITA LAINNYA