Akibat PT SAL, Warga Desa Pungkat Masih Trauma Dan Belum Berani Bekerja

Rabu, 13 Agustus 2014 - 08:34:50 wib | Dibaca: 1829 kali 

Gagasanriau.com Pungkat Inhil-Kondisi traumatis masih dialami warga Desa Pungkat sampai saat ini, akibatnya aktifitas pekerjaan masih belum berjalan. Sayangnya, sampai saat ini belum ada tim Pemkab Inhil yang melihat kondisi warganya.

Kondisi ini dilihat langsung tim investigasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan Lembaga Swadaya Masyarakat Perjuangan Anak Negeri (LSM PERAN) Inhil turun ke Desa Pungkat, Rabu (13/8).

Puluhan warga yang berkumpul menerima tim yang datang dan menceritakan ketakutan dan trauma mereka sampai saat ini.

"Kami masih trauma sampai saat sejak kejadian kemarin, kami mau berusaha seperti cari pinang dan usaha lain tidak berani. Sekolah SD juga diliburkan dan anak-anak kami tidak sekolah sampai hari ini," cerita seorang warga.

Saat ini, pengakuan warga, kondisi kampung sekitar jam 21.00 Wib sudah sepi, karena warga masih trauma dengan aksi represif dan 'brutal' saat menjemput paksa warga yang diduga pelaku pembakaran alat berat PT SAL.

"Kami saat ini kalau buang air besar saja dalam rumah, ndak ke WC saja takut, apalagi kalau malam kami trauma," sebut Widya, seorang ibu rumah tangga.

Sebagian warga, ada yang trauma dan ketakutan saat melihat orang banyak, termasuk pengantin wanita yang saat acara hajatan kediamannya digrebek saat ini menderita sakit.

Sebagian warga masih belum tahu kondisi dan keberadaan suami dan kerabatnya yang 'melarikan diri' saat terjadi penggrebekan, padahal belum tentu bersalah, namun karena rasa ketakutan melihat kedatangan ratusan personil Brimob Polda Riau dan Polres Inhil mereka menyelamatkan diri.

"Tidak ada orang pemerintah (Pemkab Inhil) yang datang kesini, bohong kalau mereka sebut sampai," ketus seorang ibu rumah tangga sambil menangis.

Sebelum melihat kondisi rumah dan warga yang menjadi korban penggrebekan, Ketua PWI Inhil, Muhammad Yusuf memberikan santunan buat warga setempat.

"Selain melihat fakta langsung dan menginvestigasi pasca penggrebekan aparat beberapa waktu lalu, kami juga memberikan santunan buat warga yang diharapkan dapat meringankan beban mereka yang sampai saat ini tak berani beraktifitas," sebut Yusuf.

Rilis PWI Inhil


Loading...
BERITA LAINNYA