Alamak! Volume Tabung Gas Elpiji Pun Dimutilasi Pengusaha

Jumat, 15 Agustus 2014 - 15:28:30 wib | Dibaca: 1836 kali 

Gagasanriau.com Pekanbaru-Tabiat buruk dan licik pelaku pengusaha penyedian tabung gas elpiji dari berbagai volume sama halnya dengan tindakan pencurian, pasalnya jumlah volume tabung gas ini di “mutilasi” alias dipotong-potong jumlahnya dari semula. Seperti dilasir oleh sjumlah warga di Kota Pekanbaru yang mengeluhkan dengan susutnya isi atau volume tabung gas dan tidak sesuai dengan berat aslinya, baik untuk gas elpiji bersubsidi tiga kilogram maupun yang non subsidi kemasan tabung 12 kilogram. "Biasanya setiap kali memasang gas elpiji tiga kilogram akan habis dalam jangka waktu dua pekan pemakaian, tetapi sekarang baru satu pekan sudah habis. Pemakaiannya masih sama, kami mengaku heran kenapa bisa seperti ini," ujar seorang warga, Anita di Pekanbaru, Jumat. Anita merupakan seorang warga Kota Pekanbaru dengan domisili di Jalan Tuanku Tambusai atau Jalan Nangka yang secara kebetulan baru pulang dari warung membeli gas elpiji bersubsidi tiga kilogram karena pemakaian gas volume yang sama telah habis dalam waktu satu pekan. Menurut dia, beberapa warga mengaku khawatir dengan susutnya elpiji bersubsidi yang mereka beli akhir-akhir ini di pasaran karena isi tabung gas terlebih dahulu dikurangi oleh oknum tertentu demi keuntungan berlipat. Pengurangan volume gas subsidi tiga kilogram sengaja dilakukan oleh oknum tertentu dengan rencana Pertamina yang menaikkan harga jual gas elpiji non subsidi ukuran 12 kilogram dalam waktu dekat. "Kami duga ada oknum-oknum tertentu yang sengaja melakukan oplos terhadap gas elpiji tiga kilogram dan memasukan ke dalam ukuran gas 12 kilogram demi tujuan meraih keuntungan yang lebih besar. Karena sudah banyak contoh kami lihat di televisi," katanya. Syaiful, seorang pedagang gorengan di ibu kota Provinsi Riau yang selalu memakai gas elpiji bersubsidi ukuran tiga kilogram mengaku heran dengan kondisi yang terjadi dalam sebulan terakhir. "Biasanya lima atau enam hari dipakai dagang, gasnya baru habis. Tetapi sekarang bisa tahan cuma empat hari, pasti habis dan kita harus beli lagi," ucapnya. Rika, seorang ibu rumah tangga yang memakai gas elpiji non subsidi ukuran 12 kilogram mengaku heran dengan berkurangnya volume bahan bakar pengganti minyak yang dibeli dari warung sekitar tempat tinggalnya. "Biasanya 12 kilogram itu setara dengan 8 mpax10-1 pada tutup dan selang tabung gas merek quantum ukuran 300mmwc. Tetapi terakhir saya beli gasnya hanya berisi diangka 6 mpax10-1. Kami yang awan menyebut terjadi pengurangan, sementara harga gas per tabung Rp120 ribu," ucapnya. Kondisi seperti itu, jelas merugikan masyarakat sebagai konsumen atau pengguna gas elpiji baik yang bersubsidi atau yang tidak. "Untuk itu kami minta Pertamina bersama pemerintah daerah menindak oknum karena dengan segaja mengurangi volume gas elpiji," katanya. Diaz Bagus Amandha

Loading...
BERITA LAINNYA