Ketua DPRD Riau Tuding LSM Lingkungan Tiarap Saat Karhutla

Senin, 22 September 2014 - 14:18:24 wib | Dibaca: 1828 kali 

Gagasanriau.com Pekanbaru-Entah apa maksudnya yang ditujukan oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Riau yang menudingkan bahwa organisasi lingkungan yang ada di Bumi Lancang Kuning tidak perduli saat terjadi kebakaran lahan dan kebakaran lahan. Dikutip dari antara, Suparman Ketua DPRD Riau yang juga politisi dari Partai Golkar ini menilai bahwa kumpulan LSM Lingkungan tak menunjukan aksi nyata dalam mengatasi kebakaran lahan. "Mereka mengaku peduli lingkungan, tetapi LSM baik lokal maupun asing untuk Riau belum ada aksi nyata. Khususnya aksi nyata dalam mengatasi karhutla di Riau juga tidak ada selama ini," ujar Ketua DPRD Riau Suparman di Pekanbaru, Senin. Padahal, lanjutnya, di provinsi tersebut banyak sekali LSM yang mengaku fokus terhadap lingkungan seperti Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Riau, Jaringan Kerja Penyelamat Hutan Riau (Jikalahari), World Wildlife Fund Riau, Greenpeace Riau dan sejumlah organisasi nonpemerintah (NGO) lain. Dia mencontohkan, NGO asing seperti Greenpeace yang mulai dikenal sejak tahun 2005 telah sering datang ke Riau dan pihaknya selalu melihat pesan yang dibawa LSM tersebut terutama demi kepentingan lingkungan hidup. Seperti pada pekan lalu atau Senin (15/9), Greenpeace berkabung dengan menempatkan sebuah papan karangan bunga di lahan gambut terbakar atau di hamparan gambut berwarna hitam di Desa Tanjung Leban, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau. LSM asing tersebut menyoroti krisis yang sedang terjadi sampai meminta kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk mengamankan warisan hijau dengan memastikan perlindungan nyata terhadap lahan gambut. "Nah, kita belum tahu apa maksud Greenpeace itu?. Atau hanya sekedar pasang papan karangan bunga, di saat Riau ditimpa musibah. Lantas mereka datang dengan maksud prihatin, tetapi maksudnya itu bisa jadi jelek," katanya. Lebih lanjut dia mengaku khawatir kedatangan Greenpeace ke Riau lebih mewakili lembaga dari luar negeri atau pihak lain di dunia internasional khususnya dengan membawa pesan-pesan sponsor. "Wajar kita khawatir karena terjadinya persaingan produk-produk di Riau khususnya pulp dan kertas. Dari persaingan itu, telah mengakibatkan adanya permainan-permainan kotor yang dibawa oleh lembaga tertentu dari luar ke dalam negeri khususnya di Riau," ucap Suparman. Diaz Bagus Amandha


Loading...
BERITA LAINNYA