Gagasanriau.com Pekanbaru-Karena sepi dan tidak menghasilkan secara ekonomis, pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan segera akan menutup penerbangan ke Bandara Japura di Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau, terkait sepinya peminat dalam memanfaatkan moda transportasi udara itu.
"Pemerintah memberikan subsidi kepada pengusahanya, tapi warga masyarakat tidak memanfaatkan pesawat berpenumpang 12 orang itu sehingga tujuan untuk memberikan kemudahan dan kecepatan tersebut tidak tercapai," kata Kepala Bidang Udara Dinas Perhubungan Provinsi Riau Eddy Sukiatnadi di Pekanbaru, Selasa (19/11/2014).
Pengoperasian penerbangan rute Pekanbaru-Rengat itu hanya sampai akhir 2014 saja. Bandar udara Japura Rengat sebelumnya sempat ditutup dan kembali aktif pada 2011.
Pemicu sepinya penumpang disebabkan lancarnya transportasi darat dengan waktu tempuh yang juga hanya sekitar 3 jam saja.
Ia mengatakan pemerintah telah mencoba mengupayakan cara stimulasi tiga tahun terakhir dengan penerbangan perintis.
"Rute penerbangan dua tahun yang lalu yaitu Rengat - Jambi dan Jambi - Rengat dan ternyata sepi kemudian diubah lagi menjadi Rengat - Pekanbaru - Rengat tetapi tetap sepi juga," ujarnya seraya menambahkan subsidi akan dialihkan untuk penerbangan latih.
Harapannya dengan adanya penerbangan latih ini bandara Rengat bisa eksis kembali karena setiap tahun pemerintah pusat mengalokasikan dana yang cukup besar dan akan sia-sia jika tidak dimanfaatkan.
Penerbangan ke bandara Japura dari Bandara Sultan Syarif Kasim tersebut jadwalnya hanya satu kali dalam satu minggu setiap hari Kamis dengan jarak tempuh 30 menit.
Dari 12 kursi yang tersedia itu, kadangkala penumpang tidak ada sama sekali dan pesawat tetap diberangkatkan sehingga subsidi jadi mubazir.
Ia mengatakan rute Pekanbaru-Rengat PP ini akan dialihkan ke Bandar Udara Tempuling Kabupaten Indragiri Hilir. Bandara ini sendiri sudah dibuka semenjak lima tahun terakhir dan tidak bertahan lama juga.
Diaz Bagus Amandha sumber antara