Polisi Penganiaya Jurnalis Ternyata Pasien Sakit Jiwa

Jumat, 17 Mei 2013 - 07:52:17 wib | Dibaca: 2414 kali 

[caption id="attachment_2192" align="alignleft" width="300"]Kabag Humas Polda Dan Ktua SOWAT Kabag Humas Polda Dan Ktua SOWAT[/caption]

gagasanriau.com- Belum tuntas lagi kekerasan terhadap pekerja media massa yang menimpa Nanang Arianto korban pelecehan dan tindakan kekerasan ketika menjalankan tugas jurnalistiknya disebuah hotel di kota Pekanbaru. Pelakunya  seorang pejabat publik yakni bupati Rokan Hilir (Rohil)  Annas Ma'mun yang sampai sekarang masih menjabat. Kabar terakhir Nanang sudah melaporkan kejadian tersebut ke Polda Riau, namun sampai saat ini belum ada perkembangan. Pemanggilan pihak kepolisian kepada Annas Ma'mun sampai saat ini belum ada untuk dimintai keterangan atas kejadian tersebut.

Kali ini seorang jurnalis kontributor berita televisi nasional Tv One, Nasrul Jamil yang akrab dipanggil Irul oleh kalangan jurnalis, menjadi korban tindak kekerasan sewaktu menjalankan tugas jurnalistiknya. Pelakunya adalah seorang anggota polisi yang bertugas di Kepolisian Resort kabupaten Indragiri Hilir (Polres Inhil).

Menurut keterangan yang disampaikan oleh Nasrul Jamil alias Irul kejadiannya ketika Rabu 15/5/ dinihari Ia hendak mengirimkan hasil liputannya ke Jakarta melalui jaringan internet di sebuah warnet di jalan Nilam Pekanbaru. Saat itu ada data yang terlupakan Ia bawa hingga membuatnya pulang lagi kerumah untuk menjemput data tersebut, dan ia berpesan kepada petugas warnet untuk tidak mematikan komputer yang sudah dipesannya. Namun tiba-tiba ada suara berteriak dengan mengeluarkan kata-kata makian yang pada awalnya Irul tidak mengira bahwa makian tersebut ditujukan kepadanya.

"Awalnya saya tidak perdulikan tapi ternyata dia malam menantang kearah saya dengan terus memaki dengan kata-kata kotor, sempat saya datangi dia memepertanyakan maksudnya memaki-maki saya malah dia menjadi-jadi"kata Irul kepada wartawan, karena dibebani rasa tanggung jawab terhadap pekerjaannya Irul tidak memperdulikan dan tetap menuju pulang kerumah menjemput data yang Ia lupa membawanya. Namun oknum polisi yang yang bernama Ardi Suardi berpangkat Brigadir Satu Polisi itu tetap melanjutkan makiannya ketika Irul kembali lagi ke warnet untuk melanjutkan pengiriman beritanya.

Untuk kejadian berikutnya tidak hanya memaki saja yang dilakukan oknum polisi tersebut kepada Irul, menurut keterangan Irul oknum polisi tersebut mulai melakukan tindakan kekerasan dengan menarik bajunya untuk menantang duel diluar warnet, dan Irul tetap menolak dan tidak memperdulikan. Karena merasa tidak diperdulikan Ardi Suardi oknum polisi yang juga biasa di panggil Adi itu malah menerjang tubuh Irul dari belakang dan juga melempar kaleng minuman ringan ke tubuh Irul, hingga menyebabkan memar-memar tubuhnya.

Karena tidak senang atas perlakuan kasar oknum polisi tersebut Rabu 15/5 sekitar pukul 10.000 Wib Nasrul Jamil melaporkan kejadian tersebut ke Polda Riau dan diterima langsung oleh petugas piket Briptu Well Etria, dengan dugaan melanggar pasal 5 huruf a PRRI no 2/2013 tentang peraturan disiplin Polri.

Atas tindak kekerasan terhadap jurnalis yang sedang melakukan tugasnya organisasi wartawan Solidaritas Wartawan untuk Transparasi (Sowat) melakukan pendampingan dan Advokasi terhadap Nasrul Jamil. Jumat 17/5  pagi sekitar pukul 10.00 Wib puluhan jurnalis dari berbagai media massa yang tergabung dalam SOWAT mendatangi Mapolda Riau, dipimpin langsung oleh ketuanya Syahnan Rangkuti.

Hampir 30 menit massa SOWAT menunggu di ruangan Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Kabag Humas) Polda Riau, akhirnya para jurnalis dipersilahkan berkumpul ruangan lantai 2 Mapolda Riau. Hadir disana Kabag Humas Polda Riau AKBP Hermansyah, SiK.

Syahnan Rangkuti dalam paparannya meminta Polda Riau mengusut tuntas atas perbuatan tidak pantas yang dilakukan oleh oknum institusi kepolisian,"berdasarkan keterangan saksi-saksi yang kita wawancarai ditempat kejadian pada malam kejadian serta rekaman CcTv memang terbukti Briptu Ardi Suardi telah melakukan tindak kekerasan terhadap kawan kami yang sedang melakukan tugas peliputannya"kata Syahnan dihadapan Kabag Humas Polda Riau.

Nasrul Jamil ikut juga menerangkan secara singkat kejadian tersebut"saya sebenarnya tidak mau ribut pak, namun dia (Oknum polisi) terus memaki saya didepan orang ramai, dan menerjangkan kakinya ketika saya membelakanginya, tidak hanya itu dia juga melemparkan botol minuman ke tubuh saya"kata Irul.

Kabag Humas Polda Riau AKBP Hermansyah dalam keterangan persnya dihadapan jurnalis mengatakan bahwa kasus pemukulan terhadap jurnalis ini sudah ditindaklanjuti oleh Propam Polda Riau, dan pelakunya sudah diamankan oleh Provost Polda Riau. Fakta menarik yang dipaparkan oleh Hermansyah bahwa Briptu Ardi Suardi ternyata adalah pasien sakit jiwa dan keberadaannya di Pekanbaru dalam masa berobat jalan. "Keterangan dari Polres Inhil dia sudah tiga tahun ini menjadi pasien sakit jiwa"Hermansyah menerangkan sambil menunjukan berkas dari rumah sakit jiwa Pekanbaru.

"Namun walaupun demikian kita akan tetap proses secara hukum sesuai dengan peraturan di institusi kepolisian, sejauh mana hukum dapat menjerat dia, namun jika korban pemukulan (Nasrul Jamil) hendak melakukan proses hukum lebih jauh dipersilahkan"kata Hermasyah.

Syahnan Rangkuti menimpali atas keterangan Kabid Humas Polda yang menyatakan Briptu Ardi Sardi yang ternyata pasien sakit jiwa"dengan status Briptu Ardi Sardi seperti ini jelas akan membahayakan institusi kepolisian karena kita tahu orang yang dinyatakan sakit jiwa oleh rumah sakit tidak bisa di proses secara hukum atas tindakan apapun, apalagi ini pelakunya oknum polisi"ujar Syahnan.

"Kita meminta bapak dapat memediasi kasus ini karena kami tidak ingin kawan-kawan jurnalis tidak aman dalam melakukan tugas-tugas jurnalistiknya, jika jalan damai diperlukan kami siap pak"kata Syahnan lagi. Tawaran yang disampaikan Syahnan Rangkuti untuk dilakukan upaya damai disambut baik oleh Kabag Humas Polda Riau. "Ya kita akan upayakan perdamaian karena saya pribadi juga tidak mau ada permusuhan antara institusi kepolisian dengan kawan-kawan wartawan"ucap Hermasyah.*Adit*


Loading...
BERITA LAINNYA