Bupati Bengkalis, Bantah Miliki Rekening Gendut

Senin, 02 Februari 2015 - 15:34:43 wib | Dibaca: 1738 kali 

Gagasanriau.com Pekanbaru - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Mahasiswa Bengkalis (AGMB), melakukan aksi demo di Bundara Tugu Zapin Jalan Sudirman, Pekanbaru, Riau, Senin (2/2/2015) pagi. mereka mendesak aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas rekening gendut Bupati Bengkalis, Herliyan Saleh.

Terkait aksi AGMB itu, ketika dikonfirmasi, Kepala Bagian Humas Pemkab Bengkalis, Johansyah Syafri enggan berkomentar banyak. Ia hanya mengatakan, hal itu sah-sah saja.

“Undang-undang membolehkan dan melindungi siapapun untuk menyampaikan pendapat”, kata Johan, sebelum mengikuti acara pelantikan pejabat struktural eselon III dan IV di ruang rapat lantai IV Kantor Bupati Bengkalis, beberapa saat lalu.

Sedangkan mengenai materi yang diorasikan, Johan mengatakan Bupati Bengkalis H Herliyan Saleh sudah memberikan klarifikasi melalui sejumlah media.

Memang, kepada sejumlah wartawan, Senin (22/12/2014) lalu, Bupati kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini, menjelaskan soal rekening gendut yang dikait-kaitan dengannya. Klarifikasi itu disampaikannya dalam pertemuan khusus bersama awak media yang dilaksanakan kediaman resmi Bupati Bengkalis, Wisma Daerah Sri Mahkota.

Penjelasan ini disampaikannya terkait adanya pemberitaan di sejumlah media bahwa dia memiliki rekening gendut.

Waktu itu, jelasnya, dia belum mengetahui persis rekening mana yang diduga rekening gendut miliknya.

Masih kata Herliyan, bukan hanya dirinya, istri dan anak-anaknya juga demikian. Meskipun mempunyai rekening, akunya, dia dan keluarganya tidak memiliki tabungan dalam jumlah besar. Kalau pun punya jumlahnya wajar. Tidak berlebihan.

“Apa yang saya sampaikan ini dapat saya buktikan. Bisa saya pertanggungjawabkan dunia dan akhirat. Tabungan saya hanya berasal dari penghasilan yang sah, seperti gaji dan pensiun”, papar Herliyan.

Sebagai penyelenggara negara, sambungnya, dia juga taat menyampaikan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). “Setiap tahun kewajiban penyampaikan LKHPN ini saya taati”, katanya.

Menjawab wartawan munculnya pemberitaan tersebut sebagai salah satu upaya untuk pembunuhan karakter (character assassination) dari lawan politiknya, sehubungan bakal diselenggarakannya pemilihan Bupati Bengkalis pada 2015 atau 2016 mendatang, Herliyan enggan berandai-andai.

“Setahu dan seingat saya, saya tidak punya musuh atau lawan politik. Karena itu, saya tidak melihat ada benang merahnya antara keduanya. Tapi kalau mau dikait-kaitkan, ya bisa saja. namanya juga dihubung-hubungkan”, ujarnya.

Herliyan menegaskan, salah satu prinsip hidup yang senantiasa diterapkannya adalah ‘sejuta kawan itu terlalu sedikit, sedangkan seorang lawan terlalu banyak’.

“Karena itu yang saya cari bukan musuh walau hanya satu orang, tapi kawan sebanyak-banyaknya”, ungkapnya.

Saat memberikan penjelasan di Wisma Daerah Sri Mahkota, Herliyan didampingi Kepala Bagian Humas Pemkab Bengkalis.

Rilis Sumber Kabag Humas Pemkab Bengkalis


Loading...
BERITA LAINNYA