Gagasanriau.com Pekanbaru-Seperti pada tahun 2014 yang lalu, Provinsi Riau kembali akan dihantui bencana kabut asap yang merugikan jutaan manusia di Bumi Lancang Kuning ini akibat dampak dibakarnya hutan dan lahan. Hal ini diketahui setelah Kepala Badan Lingkungan Hidup Provinsi Riau, Yulwiriawati Moesa, mengatakan pemerintah telah menetapkan status siaga darurat untuk mengantisipasi kebakaran lahan dan hutan di Riau tidak semakin meluas.
"Iya, status sudah siaga darurat," kata Yulwiriawati Moesa ketika dihubungi Antara di Pekanbaru, Jumat.
Ia mengatakan, peningkatan status siaga darurat langsung ditetapkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya setelah melaporkan kondisi kebakaran lahan kepada Presiden Joko Widodo. Sebelumnya, Siti Nurbaya melakukan kunjungan ke Riau pada 16 Februari lalu dan melihat potensi kebakaran sangat tinggi karena kemarau di daerah pesisir dan ada upaya pembakaran dalam proses pembersihan lahan (land clearing).
Yulwiriawati mengatakan, Pemprov Riau segera berkoordinasi dengan sejumlah instansi untuk meningkatkan tindakan setelah penetapan status siaga darurat.
"Sekarang ini sedang di Kementerian LHK membahas persiapan langkah tindak lanjut kondisi kebakaran hutan dan lahan," ujarnya.
Ia mengatakan rapat tersebut juga turut dihadiri oleh TNI-Polri, BMKG, Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian, dan BPPT.
Rapat itu untuk mematangkan rencana melakukan modifikasi cuaca untuk membuat hujan buatan di daerah yang mengalami kemarau ekstrim dan kebakaran.
Selain itu, rapat tersebut juga membahas pelaksanaan Rencana Aksi Penanggulangan Kebakaran Lahan dan Hutan di Provinsi Riau yang baru diluncurkan pada awal pekan ini di Pekanbaru.
Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, saat peluncuran rencana aksi menyatakan perlu ada komitmen nyata dari semua pihak untuk benar-benar melaksanakan Rencana Aksi Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Riau agar tidak hanya berakhir di atas kertas saja.
"Perlu ada komitmen semua pihak agar tindakan yang dilakukan serius, dan tidak sekedar basa basi," tegas Arsyadjuliandi Rachman pada peluncuran rencana aksi di Kota Pekanbaru, Senin lalu (16/2).
Editor Arif Wahyudi sumber antarariau