Warga Concong Luar Minta Dibangunkan Jerambah Beton

Senin, 11 Februari 2013 - 19:15:16 wib | Dibaca: 2553 kali 

gagasanriau.com- Keberadaan infrastruktur jalan yang representatif sangat diperlukan warga pesisir Indragiri Hilir (Inhil), terutama yang tahan terhadap kondisi alam pasang surut, seperti jerambah (lantai yang agak tinggi yang bersambung dengan rumah, tetapi tidak beratap tempat mencuci piring, menjemur pakaian, dan sebagainya, Red) beton. Banyaknya jalan yang terbuat dari kayu yang sudah lapuk dan membahayakan warga, maka warga Desa Concong Luar, Kecamatan Concong membutuhkan jalan jerambah beton sepanjang satu kilometer. Permintaan warga ini disampaikan Kepala Desa Concong Luar, Ahmad Bahrin. Disebutkannya, saat ini di Desa Concong Luar baru memiliki jalan jerambah beton sepanjang lebih kurang 1 kilometer. “Kondisi jerambah (jalan, red) yang terbuat dari kayu sudah lapuk dan membahayakan warga. Maka, sangat diperlukan pembangunan jalan jerambah dari beton yang lebih tahan lama sepanjang satu kilometer,” ujar Kepala Desa Concong Luar, Ahmad Bahrin kepada wartawan, Senin (11/2/13). Terangnya, adapun jalan jerambah beton yang telah dibangun sebelumnya merupakan dana dari Program Desa Mandiri tahun 2011 lalu. Harapannya, tahun ini dapat kembali dibangun jalan jerambah beton yang baru untuk menggantikan jalan jerambah lama yang sudah goyang dan lapuk. “Selain jalan jerambah beton, juga sangat dibutuhkan pelabuhan baru yang representatif, mengingat hingga saat ini di daerah kami hanya memiliki satu pelabuhan kecil yang terbuat dari kayu dan papan,” imbuhnya. Padahal, pelabuhan tersebut setiap harinya digunakan untuk turun-naik penumpang dan kadang-kadang juga digunakan untuk bongkar-muat barang. Husein, warga setempat menyebutkan hampir setiap hari pelabuhan yang ada di daerah tersebut dipenuhi oleh para penumpang speed boat, baik yang akan berangkat dari Concong menuju ke Kota Tembilahan maupun ke Tanjung Balai Karimun dan Batam. “Kondisi pelabuhan itu sebenarnya sudah tidak layak lagi, karena disamping ukurannya kecil juga hanya berbentuk seperti pelantaran yang terbuat dari kayu dan papan, serta tidak ada pengaman baik di sisi kiri maupun kanannya. Jadi sangat membahayakan bagi warga yang menggunakan pelabuhan itu, apalagi jika penumpangnya ramai dan berdesak-desakkan,” terangnya. *rtc*

Loading...
BERITA LAINNYA