Gagasanriau.com Bengkalis-Keluarga Darmawan Alias Jantan bin Jamaluddin warga Merbau Kabupaten Kepulauan Meranti yang tewas diterjang timah panas pihak Bea Cukai Bengkalis melaporkan ke Mapolres Bengkalis karena tidak terima atas main hukum sendiri oknum pegawai kepabean tersebut.
Darmawan ditembak mati oleh oknum Bea Cukai Bengkalis karena diduga melakukan penyeludupan bawang merah ilegal dari negeri jiran Malaysia, Sabtu (4/4) sekitar pukul 23.00 wib tengah malam tadi diperairan Selat Malaka Desa Selat Baru Kecamatan Bengkalis.
Kematian ayah dua anak itu menyisakan luka mendalam terhadap keluarga dan istri yang ditinggalkan. Demi sesuap nasi untuk menafkahi anak istri, Darmawan mesti mempertaruhkan nyawa. Tragis memang, tetapi begitulah penegakan hukum yang di alami Darmawan.
"Jelas kami belum bisa menerima. Mungkin benarlah, adik ipar kami, saudara kami melakukan penyeludupan, tetapi kan ada hukum. Kenapa harus ditembak. Masalah sekarang ini, bukan penyeludupannya, tetapi hilangnya nyawa seseorang, negara kita negara hukum," ujar Jang Abang ipar Darmawan, Minggu (5/4).
"Jadi gampang saja ya, orang salah main tembak saja,"kesal dia menambahkan.
Jang mengutarakan, kabar tewasnya Darmawan di dapatkannya, ketika istri korban datang kerumah tengah malam tadi. Mendapat informasi duka, sontak Jang langsung mengumpul keluarga dan bergegas ke RSUD Bengkalis.
"Kami dapat informasi jam 01.00 wib tengah malam tadi. Informasi dari istri Darmawan (korban), di Ketuk pintu rumah saya,'bang- bang' laki aku mati kene tembak'. Saya terkejut, karena kami dapat informasi adik ipar kami ini sudah di rumah sakit, langsung kami tancap kerumah sakit,"tuturnya.
Tidak terima akan penegakan hukum yang terkesan arogan terhadap keluarganya oleh Bea Cukai Bengkalis, Jang menyampaikan pihak keluarga telah menyerah kasus tersebut ke Mapolres Bengkalis.
"Kita sudah melapor ke Polisi. Yang kita lakukan saat ini, bagaimana menyelamatkan (menguburkan) jenazah adik kami,"pungkasnya.
Setelah dilakukan visum di RSUD Bengkalis, jenazah Darmawan di berangkat dikampung halaman untuk di makamkan.
Editor Brury MP
sumber riaugreen