IchsanudinNoorsy : BLSM Ngutang Ke Bank Dunia

Selasa, 18 Juni 2013 - 14:28:26 wib | Dibaca: 2128 kali 

[caption id="attachment_2777" align="alignleft" width="300"]Kompensasi atas kenaikan harga BBM Bersubsidi yang akan diterapkan oleh pemerintah menurut Pengamat ekonomi politik Ichsanuddin Noorsy sebenarnya menggunakan hasil berhutang dari Bank Dunia. Kompensasi atas kenaikan harga BBM Bersubsidi yang akan diterapkan oleh pemerintah menurut Pengamat ekonomi politik Ichsanuddin Noorsy sebenarnya menggunakan hasil berhutang dari Bank Dunia.[/caption] gagasanriau.com- Kompensasi atas kenaikan harga BBM Bersubsidi yang akan diterapkan oleh pemerintah menurut Pengamat ekonomi politik Ichsanuddin Noorsy sebenarnya menggunakan hasil berhutang dari Bank Dunia. Seperti yang disampaikan olehnya kepada rmol.co tanggal  6/6/2013 bentuk hutang ke bank dunia itu dalam bentuk program utang World Bank ke Indonesia, yakni Development Policy Loan Program. Program yang dimaksudbernama Program for Economic Resilience, Investment and Social Assistance in Indonesia (Perisai), atau  ProgramKetahananEkonomi, Investasi, dan Bantuan Sosial di Indonesia. Nilainya sebesar 2 miliardolar AS dengan kursRp 9170 per dolar As, atau sekitar Rp 18,340 triliun. Ichsanudin menjelaskan bahwa program utang yang menggunakan metode Deferred Drawdown Option itu akan berlangsung selama dua tahun dengan tanggal penutupan pada 30 Juni 2014. Utang yang harus di bayar kembali dalam 7 tahun itu bertujuan mempertahanan stabilitas system keuangan, mempertahankan pengeluaran penting untuk kepentingan publik, dan mendukung si miskin dan masyarakat yang rentan menghadapi krisis ekonomi. Artinya Pemerintah menerbitkan program keluarga harapan, raskin atau beasiswa untuk gakin, maka sumber dananya dari utang luar negeri, bukan dari pemangkasan subsidi BBM," tegas Noorsy. Sementara itu Wapres Boediono di Kantornya, Jl. Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (18/6/2013) kepada detik.com menjelaskan bahwa seiring akan naiknya harga BBM bersubsidi pemerintah sudah siapkan tiga program yakni Program Beras Miskin (Raskin) setiap keluarga miskin akan mendapatkan jatah sebanyak 15 kilo dua kali dalam satu bulan. Program beasiswa bagi siswa miskin. Pencairan dana untuk program ini menunggu pendaftaran siswa baru dan bagi siswa miskin yang telah bersekolah. Dan Program Keluarga Harapan (PKH) terakhir adalah BLSM. Setiap warga akan menerima uang sebesarRp 150 ribu per bulan selama empat bulan. Ady Kuswanto

Loading...
BERITA LAINNYA