Memberangkatkan Pejabat Tidak Berkompeten ke China, Firdaus MT Boroskan Uang Rakyat

Sabtu, 19 September 2015 - 11:35:32 wib | Dibaca: 1747 kali 

GagasanRiau.com Pekanbaru - Firdaus MT selaku Walikota Pekanbaru dinilai memboroskan uang rakyat dan tidak cakap memimpin pemerintahan untuk memutuskan kebijakan pro rakyat. Pasalnya untuk mengikuti 12th China-Asean Expo (Caexpo) di Guangxi International Convention and Exhibition Center, Nanning, China ternyata bukanlah pejabat yang sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi)-nya dan berkenaan dengan event promosi ekonomi negara-negara Asean dan Asia. Seperti yang disampaikan oleh Triono Hadi Peneliti Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Riau kepada GagasanRiau.com Sabtu sore (19/9/2015). Triono mengkritik keras kebijakan Firdaus MT tersebut. "Walikota Pekanbaru seharusnya selektif dalam memberikan Disposisi siapa yang akan berangkat studi banding. Apapun studinya, dan tidak harus banyak cukup 1 atau 2 orang saja hingga tidak menyedot anggaran banyak hingga memboroskan uang rakyat"kata Triono. Dicontohkan Triono, jika kaitannya dengan air tentu BUMD PDAM saja, dan jika soal ekonomi tentu ada Asisten Bidang Ekonomi dan SDA. "Lebih tepatnya ya asisten saja. Nanti pulangnya Asisten mendesiminasikan ke SKPD untuk perbaikan kebijakan dan replikasi kebijakan yang baik dan dilakukan di wilyah studinya"tutur Triono. Dan dikatakan Triono kebijakan tersebut lebih efektif, dari hanya sekedar buang-buang duit rakyat. "Yang paling penting adalah, bagi pejabat yang berangkat ke LN itu, ketika pulang harus menyampaikan hasilnya kepada Pemda khususnya dan kepada masyarakatnya"tegas Triono. Kemudian, kata Triono lagi, dipastikan ada sesuatu yang dapat direplikasi untuk diterapkan di Pekanbaru pada tahun 2016 nanti.  "Jika itu dilakukan, ekspektasi negatif dari publik yang selama ini muncul dapat terobati"tukasnya. "Karena ada hasil. Bukan hanya pergi, lihat-lihat, dialog-dialog, entah tahu apa nggak yang dibicarakan, dan cuma memilih pakaian mewah, habis itu jalan-jalan, foto-foto, pulang bawa jajan buat keluarga, teman sekantor, sama yang kasih Rekom"kritik Triono. Ditambah lagi, kata Triono, manipulasi travel, biaya hotel rentan terjadi. "Untuk itu kita menyarankan agar BPK RI (Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia) juga harus lebih jeli dalam lakukan audit penggunaan keuangan perjalanan ini. Pasalnya kata Triono, hasil, laporan perjalanan, dan rencana tindaklanjut dari perjalanan dinas harus menjadi dokumen pendukung dalam audit itu. Reporter Arif Wahyudi


Loading...
BERITA LAINNYA