Andi Rachman Tak Berani Tanda Tangani Komitmen 2016 Tanpa Asap

GagasanRiau.com Pekanbaru - Pelaksana Tugas Gubernur Riau (Plt Gubri) Arsyadjuliandi Rachman tak berani ketika didesak oleh massa Forum Rakyat Riau Bebas Asap (FRRBA) untuk menandatangi Nota Kesehatan Tahun 2016 bebas asap. Massa FRRBA yang terdiri dari berbagai elemen mahasiswa, budayawan, dan organisasi lingkungan serta politisi dengan jumlah massa sekitar 800 ini, yang sebelumnya berhasil menjebol pintu pagar perkantoran Gubernur Riau Senin siang (21/9/2015) hingga masuk dan berkumpul dihalaman kantor pemerintahan provinsi. Ke-tidak-inginan Andi Rachman untuk menandatangani nota kesepahaman karena tertulis dalam poin disebutkan jika tahun 2016 harus bebas asap, namun bila tahun depan kabut asap makin parah, Plt Gubri harus mengundurkan diri. "Kita melaksanakan pemerintahan ini ada aturan ya, nanti kita pelajari ya, kita ini punya aturan jadi itu ya ok"kata Andi Rachman dihadapan massa FRRBA. Namun kontan saja pernyataan Plt Gubri mendapat sahutan marah massa FRRBA "huuuuuu"teriak pendemo geram. Andika Sakai Koordinator Lapangan ketika menimpali pernyataan Plt Gubri menanyakan apakah massa yang dipimpinnya menerima tawaran Andi Rachman untuk mempelajari Nota Kesepahaman tersebut selama 4 hari. "Kawan-kawan Plt Gubri akan mempelajari dulu nota kesepahaman kita, apakah kawan-kawan sepakat"?tanya Andika. Kontan pertanyaan ditolak pendemo secara serentak. Sebelumnya ada 7 tuntutan massa FRRBA, dimana tuntutannya antara lain Plt Gubri segera menghentikan monopoli penguasaan lahan, menindak tegas dan melakukan penegakan hukum terhadap perusahaan pembakar hutan. Melakukan audit, evaluasi dan revisi terhadap izin-izin pemanfaatan lahan oleh perusahaan, memberikan kompensasi kesehatan bagai masyarakat Riau yang kena dampak asap secara gratis. Serta untuk melakukan evakuasi rakyat Riau korban bencana asap yang sudah pada level bahaya. Dan mencabut izin-izin yang melanggar ketentuan baik terhadap kawasan hutan, kawasan lindung gambut yang ada di Provinsi Riau. Reporter Arif Wahyudi