GagasanRiau.com Pekanbaru - Ada-ada saja yang dilakukan oleh perusahaan perambah hutan yakni perusahaan industri kehutanan dan perkebunan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (IKPP) dan PT Arara Abadi (AA) - Sinar Mas Forestry Group (SMFG) pasalnya saat membagikan sebanyak 20.000 masker kepada kalangan pelajar ternyata maskernya tidak standar yang diperuntukan rumah sakit bedah.
Masker yang dibagikan Senin (5/10) di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Riau Jalan Tjut Nyak Din Pekanbaru. Ada sebanyak 20.000 masker untuk siswa dan pelajar Riau oleh Public Relations Manager SMF Sinar Mas Grup, Nurul Huda.
Karena tidak standar dan saat dirilis oleh media online lokal ke jejaring sosial Facebook, kontan menjadi bulan-bulanan oleh Netizen, pasalnya masker tersebut digunakan untuk operasi bedah di rumah sakit. Bukanlah masker standar yakni N95 seperti yang dianjurkan oleh pemerintah.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei mengatakan ada satu jenis masker yang efektif untuk menghindarkan masyarakat dari penyakit infeksi saluran pernapasan akut akibat kabut asap.
"Masker yang bagus itu ya N95, tidak bisa menggunakan masker yang digunakan para dokter untuk operasi (masker hijau)," kata Willem saat ditemui di gedung BNPB, Kamis (1/10) dirilis dari CNNindonesia.
Reporter Arif Wahyudi