GagasanRiau.Com Pekanbaru - Organisasi yang menamakan diri Koalisi Rakyat Riau Menggugat melakukan petisi kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo untuk membatalkan anggaran Rp. 3 milyar untuk Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Kota Pekanbaru.
Petisi yang disebarkan di media sosial tersebut tuntutannya pertama mendesak Pemprov Riau untuk tak mencairkan anggaran kongres HMI di Pekanbaru, dan kedua meminta kepada Mendagri Tjahjo Kumolo untuk membatalkan anggaran kongres HMI di Kota Pekanbaru.
Dimana dipaparkan didalam petisi tersebut pelaksanaan Kongres HMI yang akan diadakan pada pekan depan itu menggunakan duit Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBDP) Riau. Jumlahnya tidak tanggung-tanggung, yakni mencapai Rp 3 miliar.
Anggaran itu lebih banyak dari anggaran pencegahan kebakaran hutan dan lahan sebesar Rp. 1,4 M. Bukan hanya itu, anggaran untuk partai politik saja juga tidak sebanyak anggaran yang di alokasikan untuk kegiatan konngres HMI tahun ini.
Secara substansi kegiatan kongres HMI yang akan di helat di bumi lancang kuning ini sebenarya tidak akan berimbas secara langsung kepada publik. Namun pemerintah provinsi Riau dan DPRD seakan memaksakan kehendak permintaan mahasiswa ini. Dengan alasan apapun cara-cara seperti ini tidak bisa di benarkan, selain tidak akan berimbas kepada masyarakat Riau secara luas tentu ini adalah bentuk pemborosan APBD Riau yang luar biasa, apalagi ini organisasi berbasis mahasiswa.
Dan tuliskan didalam petisi tersebut, bahwa masyarakat Riau hingga kini masih menjerit akibat pelayanan umum masih sangat kurang, baik dari infrastruktur, pendidikan, maupun kesehatan. Karena itu, tidak ada alasan bagi HMI menggunakan uang rakyat untuk kongres. Sebagai masyarakat pembayar pajak kami menduga kucuran dana APBD itu merupakan salah satu langkah pemerintah untuk membungkam pergerakan mahasiswa sebagai pengontrol kebijakan roda pemerintahan. Dan dikhawatirkan pergerakan mahasiswa bakal mengalami kemunduran.
Reporter Arif Wahyudi