Pemprov Riau Dan Pemkab Kampar Biarkan Masyarakatnya 2 Bulan Terisolasi Tanpa Pangan

Senin, 01 Februari 2016 - 12:20:31 wib | Dibaca: 5524 kali 
Pemprov Riau Dan Pemkab Kampar Biarkan Masyarakatnya 2 Bulan Terisolasi Tanpa Pangan
Warga Kampar Kiri Hulu terbalik sepeda motornya saat melalui akses jalan yang buruk. sumber photo akun Facebook Arika Harmon

GagasanRiau.Com Pekanbaru - Pemerintah Provinsi ( Pemprov) Riau Pemerintah Kabupaten Kampar dinilai sadis oleh warga, karena membiarkan 7 desa di daerah tersebut tanpa bantuan dan terisolasi akibat banjir yang melanda selama dua bulan belakangan.

Hal ini diungkapkan oleh Arika Harmon dalam akun Facebook nya dimana disebutkannya, tak ada pihak di Pemerintah Daerah (Pemda) di Bumi Lancang Kuning perduli kepada penderitaan warga di 7 desa tersebut.

"Apa yang dilakukan oleh pihak-pihak yang seharusnya bertanggungjawab atas desa kami saat ini sudah melebihi sifat binatang, anjing sekalipun jika punya wewenang tidak akan tega membiarkan masyarakat sampai 2 bulan lebih rawan pangan, tanpa akses dan sakit tanpa ada tempat berobat, bahkan sudah ada yang sampai meninggal dunia"kata Arika Kepada GagasanRiau.Com Senin pagi (1/2/2016) saat diwawancarai melalui akun Facebook nya.

Dijelaskan Arika, desa yang akses terparah dan belum pernah diperbaiki semenjak bencana pada tanggal (29/11/2015) ada empat desa, yakni Lubuk Bigau, Kebun Tinggi, Tanjung Permai dan Pangkalan Kapas. "Yang terisolasi tujuh desa, yang tiga desa lainnya Desa Deras Tajak, Tanjung Karang dan Batu Sasak'ungkap Arika lagi.

Selain itu dipaparkan oleh Arika, terkait hal ini warga sudah menemui pihak yang terkait seperti Pemkab Kampar, Pemprov Riau melalui Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) untuk dimintai perhatian namun hingga kini ditegaskan Arika tak tindaklanjut.

"Intinya semua pihak sudah tahu dan dikasih tahu. Tapi entah dimana keteledorannya sampai saat ini belum juga ada tindakan terkait jalan dan jembatan yg putus. Rasanya kami sudah muak pak, dan saya lihat pemerintah desa juga sudah muak dengan semua ini, sepertinya ada pihak yang sengaja membiarkan"tegasnya.

"Kami pemuda dan pemerintah desa tidak mengeluhkan berapa banyak biaya dan tenaga yang habis dalam memperjuangkan perbaikan jalan ini pak. Tapi selain rawan pangan, sakit tanpa ada tempat berobat bahkan kemaren sudah ada yang sampai meninggal sakit parah di desa Tanjung Karang pak, selain itu jika dalam 10 hari ini jalan tidak diperbaiki juga maka akan ada lebih kurang 900 orang pelajar dan mahasiswa yang yang tersebar di berbagai kota di Sumatera akan putus sekolah dan berhenti kuliah akibat tidak ada biaya dari orang tuanya di desa pak"papar Arika.

Sebelumnya diberitakan warga dari empat desa di Kecamatan Kampar Kiri Hulu melakukan gotong royong bergerak secara swadaya memperbaiki kondisi jalan yang makin buruk seperti kubangan kerbau. Pasalnya karena sudah lelah menunggu kepedulian Bupati Kampar Jefry Noer dan Gubernur Riau (Gubri) untuk memperhatikan perbaikkan jalan tersebut seperti mimpi yang tak bertepi.

"Gotong royong ini bertujuan untuk memperbaiki jalan khusus untuk kendaraan roda dua agar aktifitas antar desa dan keluar desa tetap bisa dilakukan dengan menggunakan kendaraan roda dua sampai nanti ada perbaikan jalan dari pemerintah yang kini kondisinya masih terisolasi akibat banjir dan longsor semenjak tanggal 29 November 2015 lalu," ungkap Arika.

Reporter Arif Wahyudi


Loading...
BERITA LAINNYA