Terus Meningkat Hingga Juni, 661 Warga Pekanbaru Terjangkit DBD

Senin, 13 Juni 2016 - 18:06:55 wib | Dibaca: 2564 kali 
Terus Meningkat Hingga Juni, 661 Warga Pekanbaru Terjangkit DBD

GagasanRiau.Com Pekanbaru - Hingga memasuki bulan Juni 2016 ini, sebanyak 661 orang terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD). Hal dungkapkan oleh Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, dirilis sejak Januari hingga pekan kedua Juni 2016.

"Meningkat tajam dibandingkan tahun 2015 lalu," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Helda Surya Munir di Pekanbaru, Senin (13/6/2016).

Helda menyebutkan, kasus DBD di Kota Pekanbaru terus mengalami peningkatan, pasalnya kondisi cuaca yang ekstrim kadang hujan dan panas.

"Pekan kedua bulan Juni 2016 jumlahnya sudah mencapai 661 orang," katanya lagi.

Menurut dia cuaca di Kota Pekanbaru yang sering tidak menentu dan berubah-ubah menjadi lahan empuk perkembangbiakan nyamuk Aiedes Aegepty.

"Nyamuk Aiedes Aegepty cepat berkembang biak pada cuaca panas dan hujan bergantian," terang dia.

Ia menjelaskan jika dibandingkan dengan data DBD selama 2015 jumlah penderita mencapai 502 jiwa dalam setahun.

"Satu di antaranya tahun lalu meninggal dunia," katanya.

Jika dibandingkan dengan tahun lalu sebut dia lagi maka kasus DBD tahun ini meningkat lebih 110 persen.

"Dibandingkan tahun 2014 meningkat 100 persen dengan kasus 209 orang," katanya.

Menurut dia kasus tertinggi masih berada di Payung Sekaki, Marpoyan Damai dan Tampan.

"Untuk kasus terbanyak berada di Kecamatan Payung Sekaki dengan 113 kasus, Marpoyan Damai 88 kasus dan Tampan 77 kasus," rincinya.

Helda menambahkan pihaknya sudah melakukan langkah preventif untuk penanggulangan DBD dengan menyurati setiap puskesmas agar melakukan tindakan pencegahan dini.

Ia berharap masyarakat bisa membantu dengan rutin melakukan kebersihan lingkungan. Dengan rutin membersihkan pekarangan atau mengubur barang bekas.

"Harus mengedepankan 3M plus, jangan biarkan ada barang-barang yang bisa jadi tempat tergenang air menjadi sarang nyamuk DBD," sarannya.

Selain itu, dirinya telah menginstruksikan agar kader jumantik melakukan sosialisasi pentingnya menjaga kebersihan lingkungan serta membunuh jentik nyamuk. Memang untuk fogging pihaknya belum bisa optimal selain obat, mesin foggingnya juga terbatas. Sebab ada yang rusak sehingga tidak bisa digunakan.

"Kader jumantik harus tetap mensosialisasikan meskipun sedang ramadan. Kalau dibiarkan, takutnya jumlah korban dan kasus akan semakin meningkat," tambahnya.

Editor Arif Wahyudi
sumber antarariau


Loading...
BERITA LAINNYA