GagasanRiau.Com Pekanbaru - Heboh Vaksin palsu di media pemberitaan ternyata sampai dan ditemukan juga di Kota Pekanbaru. Seperti yang sedang diselidiki oleh Kepolisian Daerah Riau saat ini dan mendalami peredaran vaksin palsu pasca ditemukan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di dua sarana penyalur di Kota Pekanbaru.
"Kerjasama dengan Dinas Kesehatan, dan jika ditemukan akan ditindak tegas," kata Kepala Kepolisian Daerah Riau, Brigjen Pol Supriyanto, Rabu (29/6/2016).
Ia mengatakan, meskipun hingga kini belum menerima laporan dari warga terkait penemuan vaksin palsu tersebut, pihaknya telah menindaklanjuti temuan BBPOM itu. Masyarakat Kota Pekanbaru sebelumnya dikejutkan dengan ditemukannya 20 botol vaksin palsu yang terdiri dari 10 botol vaksin anti bisa ular dan 10 botol vaksin anti tetanus serum.
Ke 20 botol vaksin diduga palsu itu ditemukan BBPOM Pekanbaru setelah melakukan serangkaian penyelidikan dan pemetaan terhadap puluhan sarana penyalur di kota Bertuah. Hasilnya, ditemukan dua sarana penyalur yang kedapatan menjual barang mengerikan itu.
BBPOM sementara telah mengirimkan sampel vaksin palsu itu ke Jakarta, dan diperkirakan hasilnya dapat diketahui pada Kamis besok (30/6).
Meski telah menemukan vaksin palsu, Kepala BBPOM Pekanbaru, Indra Ginting mengaku pihaknya belum melakukan langkah proses hukum terkait penjual maupun penyalur karena masih menunggu hasil uji lab. Walaupun, Indra sendiri, dalam eksposenya kemarin mencuigai dengan kuat bahwa vaksin itu memang palsu adanya.
Sementara itu, Polresta Pekanbaru menyatakan sikap tegas dalam menangani peredaran vaksin palsu dengan siap menerjunkan penyidik dan intelijen ke lapangan.
"Tim kita, Satres Narkoba telah berkoordinasi dengan Dinkes dan BBPOM akan ke lapangan menyelidiki dugaan peredaran vaksin palsu tersebut," kata Wakapolresta AKBP Edy Wibowo.
Dia mengatakan, gelar operasi ke lapangan yang digelar secara acak dan tertutup itu selain mencari pelaku penjualan, juga diharapkan dapat menenangkan masyarakat akan peredaran vaksin di Kota Pekanbaru tersebut.
Dia mengatakan, pihaknya akan terus mendalami edaran vaksin palsu tersebut, serta mencari tahu skema masuk ke Pekanbaru dan asal produk tiruan itu.
Editor Arif Wahyudi