Peringati Hari Lahir Pancasila, Sejumlah Tokoh Ziarah ke Makam Bung Karno

Rabu, 03 Agustus 2016 - 06:57:19 wib | Dibaca: 2972 kali 
Peringati Hari Lahir Pancasila, Sejumlah Tokoh Ziarah ke Makam Bung Karno

GagasanRiau.Com Jakarta - Sejumlah tokoh melakukan ziarah ke makam proklamator sekaligus Presiden RI ke-1 Soekarno di Blitar, Jawa Timur. Kegiatan ini dalam rangka syukuran sekaligus mensosialisasikan tanggal 1 Juni sebagai hari Kelahiran Pancasila.

Ziarah dilakukan pada Selasa (2/8) siang. Para tokoh yang berziarah di antaranya Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf, Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto, Wasekjen PDIP Achmad Basarah, Mendagri Tjahjo Kumolo, Menkum HAM Yasonna H Laoly dan seniman Butet Kertaradjasa.

Para tokoh ini sempat melakukan doa bersama sekitar 30 menit di makam Bung Karno dan juga makam ayahnya, R Soekemi Sosrodihardjo. Setelah itu para tokoh ini menghadiri pagelaran wayang kulit di alun-alun Blitar.

"Ini bagian dari rasa syukur kita dengan telah ditetapkannya 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila. Kita lakukan sosialisasi, salah satunya dengan pagelaran wayang. Ini salah satu yang efektif dalam menyampaikan nilai-nilai Pancasila, mengingat bagi masyarakat Jawa wayang ini tidak sekadar tontonan, tetapi juga mengandung tuntunan," kata Saifullah Yusuf dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Selasa (2/8/2016).

Pria yang akrab disapa Gus Ipul ini mengatakan, penyelenggaraan acara tasyakuran ini dilaksanakan berkat kerjasama GP Ansor dan Pemkab Blitar. Rencananya, beberapa kabupaten/kota di Jawa Timur juga akan menggelar acara yang sama, di antaranya Kota Blitar, Nganjuk, Ngawi, Madiun, Jombang, Ponorogo, dan Trenggalek.

"Kita ingin Pancasila nilai-nilainya dibumikan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam bermasyarakat maupun bernegara. Dengan cara ini (wayang) di situ ada guyub rukun antar generasi, antar golongan," katanya.

Dalam pagelaran wayang yang dihadiri itu, Gus Ipul menjelaskan, lakon yang dipentaskan adalah Bimo Labuh oleh Ki Dalang Anom Suroto. Dalam lakon itu intinya menceritakan bahwa membantu orang itu tidak harus saat dia sedang rejekinya baik, atau saat berkuasa, tetapi bisa kapan saja seperti dilakukan Bima dan saudara-saudaranya para Pandawa yang saat itu terusir dari Astina.

"Bimo labuh demi rakyat rela berkorban demi rakyat, itulah pamong yang benar-benar momong terhadap rakyatnya," ujarnya.

Acara pagelaran wayang, juga dihadiri beberapa kepala daerah se-Jawa Timur serta warga. Pagelaran wayang itu dilakukan di alun-alun Kabupaten Blitar.***
 


Loading...
BERITA LAINNYA