BNN dan Bareskrim Harus Usut Tuntas TPPU Kasus Narkotika Freddy Budiman

Senin, 15 Agustus 2016 - 07:13:25 wib | Dibaca: 6310 kali 
BNN dan Bareskrim Harus Usut Tuntas TPPU Kasus Narkotika Freddy Budiman
Foto Dok

GagasanRiau.Com Jakarta - Kasus tindak pidana narkotika dianggap bertalian erat dengan tindak pidana pencucian uang (TPPU). Salah satunya yaitu perkara yang melibatkan nama Freddy Budiman yang telah dieksekusi mati.

Yenti Garnasih menyebut bahwa seharusnya aparat penegak hukum dalam hal ini Polri dan BNN harus mengusut tuntas kasus TPPU dalam kasus narkotika. Apalagi terakhir beredar isu yang dihembuskan Koordinator KontraS Haris Azhar tentang pengakuan Freddy pada dirinya.

"Harusnya semua penegakan hukum narkotika baik di kepolisan maupun BNN harus menggunakan TPPU supaya narkotika ini tidak berkembang," kata Yenti dalam diskusi publik 'Bagaimana Membongkar Alur Uang Narkoba?' di Bakoel Kopi, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Minggu (14/8/2016).

Yenti pun menekankan agar tim investigasi yang dibentuk BNN, Polri, dan TNI dapat berbicara banyak tentang TPPU itu. Dia menilai bahwa dalam kasus yang melibatkan Freddy, tentu banyak jaringan yang terlibat dan aliran uang yang mengalir ke mana-mana.



"Jadi di sini letak dasar pemikiran kita, ada tidaknya kasus pencucian uang pada kasus-kasus penanganan narkotika khususnya yang melibatkan Freddy, sehingga ketika yang bersangkutan sudah tidak ada dan beberapa jaringannya masih ada, itu kenapa tidak diusut waktu itu, kan kita sekarang ingin mengusut aliran danananya ke mana, termaksud yang dicurigai ada aliran dana yang masuk kepada aparat. Dalam hal ini penyuapan kepada aparat. Jadi kita harus memahami dulu peran dari aliran dana pelaku-pelaku dan gembong-gembong narkotika itu ke mana saja," jelasnya.

Di tempat yang sama, Direktur Eksekutif Prakarsa Ah Maftuchan mengatakan bahwa bisnis narkotika merupakan kejahatan terorganisasi secara global. Oleh sebab itu, pemerintah seharusnya memang harus mengupayakan pemberantasan dengan basis kerja sama internasional.

"Pemerintah atau semua pihak fokus kepada produsen narkoba. Selama ini Indonesia fokus kepada hilir atau pemakai-pemakai narkoba. Ke depannya harus fokus kepada produsen. Bagaimana kita melakukan upaya-upaya sistematik dengan melakukan kerja sama internasional. Kalau kita tidak melakukan kerja sama internasional, maka kita akan diacak-acak terus oleh bisnis narkoba global. Di berbagai negara ketika ditangkap satu bandar seperti Freddy maka langsung ditelisik organize crimenya," ujarnya.**/detik.com


Loading...
BERITA LAINNYA