GagasanRiau.Com Rohul - Sedikitnya 230 hektare lahan perusahaan perkebunan dan hutan tanaman industri di Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau, terbakar sejak awal pekan ini.
Kepala Bidang Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo dalam keterangannya di Pekanbaru, Selasa mengatakan, lahan yang terbakar di antaranya adalah milik PT Andika Permawat Sawit Lestari (APSL).
"Tercatat 200 hektare lahan di perusahaan tersebut terbakar," katanya.
PT APSL yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit tersebut berlokasi di Dusun III Kasang Salak, Desa Bonai, Kecamatan Bona Darussalam, Rokan Hulu.
Jenis tanah di lokasi kebakaran merupakan lahan gambut yang mulai dibuka untuk penanaman perkebunan sawit. Selain PT APSL, kebakaran turut terpantau di PT Bina Daya Bentala (BDB), sebuah perusahaan yang bergerak di bidang HTI.
Luas lahan yang terbakar di perusahaan tersebut berkisar 60 hektare. Namun informasi dari kepolisian menyebutkan 30 hektare lahan di antaranya telah dikuasai oleh masyarakat setempat.
PT BDB merupakan perusahaan yang terletak di kecamatan yang sama dengan PT APSL. Dalam upaya penanggulangan kebakaran lahan di kedua perusahaan tersebut, ratusan personel gabungan TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni dan masyarakat setempat terus berusaha melakukan pemadaman.
Kebakaran hutan dan lahan yang melanda Provinsi Riau sejak dua pekan lalu terus meluas. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru pada Senin (15/8) sore memantau sebanyak 74 titik panas di Riau.
Konsentrasi titik panas terjadi di wilayah Rokan Hilir dengan 46 titik dan Rokan Hulu 11 titik.
Sementara itu, dari 11 titik panas di Rokan Hulu yang terpantau, 10 titik diantaranya dipastikan sebagai titik api yang mengindikasikan kebakaran hutan dan lahan dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen. Titik api terpantau menyebar di Kecamatan Bonai Darussalam.**/Antara