Ikan Mati di Kanal Desa Sering Pelalawan, Masyarakat Duga Karena Limbah RAPP

Jumat, 19 Agustus 2016 - 06:31:25 wib | Dibaca: 4389 kali 
Ikan Mati di Kanal Desa Sering Pelalawan, Masyarakat Duga Karena Limbah RAPP
Foto Illustrasi

GagasanRiau.Com Pelalawan - Sejumlah anggota DPRD Pelalawan dari Komisi ‎I dan III, Kamis (18/8) turun kelapangan melihat kondisi kanal dekat water impact, Desa Sering, Pelalawan, karena menurut masyarakat tercemar limbah beracun PT RAPP, yang menyebabkan ikan-ikan mati didalamnya.

Ketua Komisi III DPRD Pelalawan, Imustiar, mengatakan kalau kehadiran anggota DPRD di lokasi atas permintaan masyarakat yang mengeluhkan kondisi kanal tersebut dan meminta DPRD memediasi ke perusahaan.

"Masyarakat yang minta pertemuan. Saat kita crosscek ke kanal memang ada ikan yang mati. Kita tawarkan pertemuan di DPRD namun masyarakat tidak mau dan meminta segera keputusan dari tuntutan mereka. Selain soal pencemaran limbah juga terkait tuntutan-tuntutan masyarakat lainnya terhadap perusahaan," kata Imustiar, dilansir dari riaueditor.com.

Tetapi meskipun sejumlah anggota DPRD yang ikut ke lokasi melihat langsung ikan yang mati namun tidak menyimpulkan apapun dan meminta kepada Instansi yang berwenang yakni BLH untuk melakukan pengujian sampel ke laboratorium.

Menurut Imustiar, sebagai anggota DPRD pihaknya akan sampaikan kepada perusahaan soal tuntutan-tuntan masyarakat.

"Intinya untuk program peningkatan ekonomi masyarakat, perusahaan tidak ada masalah karena perusahan menganggap Desa Sering adalah desa yang berbatasan langsung dengan perusahaan meskipun ada tuntutan-tuntutan yang tak bisa dipenuhi perusahaan," ungkapnya.

Imustiar yang meminta agar persoalan difokuskan ke Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pelalawan agar melakukan pengujian sampel air kanal yang diduga masyarakat adalah limbah.

"Tentu kita tidak ada wewenang menyatakan ikan mati dan laporan masyarakat mengalami gatal-gatal akibat limbah dari perusahaan. Kita minta BLH Pelalawan untuk bekerja dan segera melakukan pengujian sampel air dan ikan yang mati," ujarnya. ***

Editor: Arif Wahyudi
 


Loading...
BERITA LAINNYA