Hendak Inspeksi, Kepala BRG Dihadang Sekuriti PT RAPP

Selasa, 06 September 2016 - 15:21:21 wib | Dibaca: 9035 kali 
Hendak Inspeksi, Kepala BRG Dihadang Sekuriti PT RAPP
Nazir Foead

GagasanRiau.Com Pekanbaru - Rombongan Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) Nazir Foead serta wartawan dihadang oleh pihak keamanan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) saat hendak melakukan inspeksi mendadak (sidak) di lahan konsesi perusahaan tersebut di Desa Bagan Melibur, Pulau Padang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Senin (5/9/2016).

Nazir dan rombongan yang sudah enam hari berkantor di Riau guna melihat peruntukkan lahan gambut untuk perusahaan serta kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau itu dilarang masuk karena tidak memiliki surat izin.

Kunjungan ke konsesi PT RAPP ini sendiri merupakan sidak yang dilakukan usai menerima laporan dari masyarakat.

Nazir mengatakan, perusahaan milik Sukanto Tanoto itu tidak kooperatif dengan Pemerintah Republik Indonesia dan terlihat seperti menyembunyikan sesuatu.

"RAPP tidak kooperatif dengan Pemerintah sehingga apa yang disembunyikan ini kelihatannya seperti tindakan ilegal," ujarnya di hadapan para wartawan, demikian dilansir dari riauonline.co.id

Nazir mengungkapkan bahwa penghadangan tersebut sangat aneh karena dilakukan jauh dari Pos Sekuriti PT RAPP. Ia menduga sebelumnya mereka telah mendapatkan informasi terkait kedatangan dirinya dan rombongan wartawan.

Usai dihadang oleh sekuriti PT RAPP, Nazir kemudian mundur, dengan alasan ia telah mengantongi semua data yang dibutuhkan terkait pola laku perusahaan tersebut, termasuk sengketa dengan warga serta membuka kawasan gambut.

"Untuk sementara apa-apa yang kita butuhkan seperti data dan photo telah kita dapatkan. Untuk selanjutnya akan kita proses jika memang mereka seperti itu," tegasnya.

Sementara itu, mengenai penghadangan oleh sekuriti dan sidak Kepala BRG, Corporate Communications Manager PT RAPP, Djarot Handoko menjelaskan bahwa pihaknya akan menerima masukan dari BRG mengenai hasil dari kunjungan tersebut.


Loading...
BERITA LAINNYA