Tidak Jera, BRG Akan Terus Sidak Perusahaan yang Buka Lahan Gambut Baru

Jumat, 09 September 2016 - 14:36:32 wib | Dibaca: 2868 kali 
Tidak Jera, BRG Akan Terus Sidak Perusahaan yang Buka Lahan Gambut Baru

GagasanRiau.Com Jakarta - Ketua Badan Restorasi Gambut (BRG) Nazir Foead dihadang saat akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lahan gambut PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) oleh petugas keamanan. Nazir mengungkapkan tidak akan jera melakukan hal tersebut meski ada upaya penolakan di kemudian hari.

Hal itu ia sampaikan usai menghadiri rapat bersama jajaran eselon 1 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama pimpinan RAPP. Dirinya akan terus melakukan upaya sesuai yang telah diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2014 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut.

"Terus (melakukan sidak). Tentu tidak akan satu perusahaan ini, tapi juga tentang RKU (Rencana Kerja Usaha) harus disesuaikan dengan PP 71," kata Nazir di kantor KLHK, Jakarta Pusat, Jumat (9/9/2016).

Nazir menyampaikan saat bertemu dengan Wapres Jusuf Kalla, dia mendapat instruksi agar para perusahaan menaati PP yang telah ada untuk tidak membuka lahan gambut baru.

"Wapres menekankan bahwa pemerintah komitmen dalam menjalankan PP 71 tentang restorasi gambut untuk mencegah kebakaran, dan mencegah kerusakan lebih jauh dari ongkos yang besar sekali," ucap Nazir.

Selain itu juga, Nazir mengungkapkan, pihak RAPP sudah mengakui adanya kesalahan SOP saat sidak dilakukan. Terkait lahan yang berkonflik dengan penduduk, akan dihentik sementara hingga terjadi kesepakatan dengan masyarakat.

"Untuk areal yang kami tinjau kemarin, perusahaan bersedia jika di dalam nanti kita berdiskusi dengan masyarakat, aspirasi masyarakat itu ingin areal yang tadinya kebun tetap bisa dikelola oleh mereka sebagai kebun tentu perusahaan juga bersedia. Kebun sagu saya lihat jadi kalau aspirasi masyarakat fungsinya jadi kebun sagu perusahaan bersedia," urai Nazir,

"Perusahaan juga bersedia melakukan kerja restorasi gambut tidak hanya di dalam wilayah konsesi mereka tapi juga kawasan gambut yang bertetangga dengan konsesi mereka. Agar restorasi gambut tidak parsial berkotak kotak di wilayah tapi keseluruhan ekosistem terorganisasi dengan baik. Itu akan jadi prioritas kerja kami. Kebetulan Meranti merupakan kabupaten prioritas bagi BRG," tutup dia.**/detik.com


Loading...
BERITA LAINNYA