Stasiun BMKG Pekanbaru Diprotes BPBD Siak Soal Titik Api

Sabtu, 08 Oktober 2016 - 10:01:27 wib | Dibaca: 4437 kali 
Stasiun BMKG Pekanbaru Diprotes BPBD Siak Soal Titik Api

GagasanRiau.Com Pekanbaru - Stasiun Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru di protes oleh Badan Penanggulan Bencana Daerah kabupaten Siak karena daerah setempat dinyatakan ada titik api, padahal titik api nihil. Namun BPBD Siak membantah data yang disampaikan oleh pihak BMKG tersebut.

Dan BPBD Siak menyarankan kembali kepada BMKG untuk kembali mengecek lokasi yang terdeteksi oleh satelit. "Hari ini kami menyuruh tim kembali benar-benar mengecek ke lokasi. Daerah yang terdeksi itu lagi-lagi bukan berada di wilayah kami," kata Kepala Bidang Damkar BPBD Siak Irwan Pryatna dari Siak, Jumat (7/10/2016) dirilis ANTARA.

Dia mengatakan pihaknya sudah melayangkan surat protes kepada BMKG yang menyatakan bahwa daerah yang disebutkan tersebut bukanlah masuk pada kabupaten Siak. Dia berujar BPBD setempat tidak bisa masuk pada daerah yang bukan wilayah wewenangnya.

"Mungkin BMKG masih menggunakan peta lama, sehingga itu masuk menjadi wilayah Siak. Selain itu kami juga menyampaikan kepada camat, untuk memperjelas dan mempertegas batas wilayah. Tentunya kami protes jika bangunan-bangunan seperti sekolah, dan rumah ibadah bertuliskan berada di wilayah lain, tapi giliran titik apinya malah masuk Siak," tegasnya.

Dia menjelaskan, jika pada daerah rawan Karhutla di Siak terdeteksi adanya titik api maka petugas Satgas akan segera melaporkan dan turun ke lapangan. Diterangkannya, BPBD setempat juga sudah mensosialisasikan kepada masyarakat cara memadamkan api.

"Kami sudah membentuk tim Satgas di kampung-kampung yang memang rawan kebakaran," katanya lagi. Sementara Jumat pagi (7/10) Satelit milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mendeteksi tujuh titik api dengan tingkat kepercayaan karhutla di atas 70 persen di Provinsi Riau.

Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru, Slamet Riyadi berujar, titik api menunjukkan tren peningkatan dalam beberapa hari terakhir.

"Pagi ini, satelit deteksi tujuh titik api dari total 13 titik panas di Riau. Ketujuh titik api tersebut terpantau pada dua kabupaten yakni di Siak enam titik dan sisanya di Rokan Hilir satu titik," ucapnya.

Dia terangkan, enam titik api di Siak terkosentrasi pada satu kecamatan yaitu Kandis dengan masing-masing memiliki tingkat kepercayaan karhutla 77 persen, 79 persen, 81 persen, 85 persen dua titik, dan 92 persen.

Satu titik api di Rokan Hilir terdapat pada Kecamatan Tanah Putih dengan miliki tingkat kepercayaan karhutla 77 persen. "Tapi semua titik api itu berpotensi terbakar. Apalagi bila terjadi di lahan gambut, karena provinsi ini terkenal memiliki baik hutan atau lahan bergambut yang luas," katanya.

Slamet tambahkan, 13 titik panas di Riau itu terpantau berada di tiga kabupaten yakni Siak 10 titik, lalu Bengkalis dua titik dan Rokan Hilir satu titik.

Editor Arif Wahyudi


Loading...
BERITA LAINNYA