Buntut Pemadaman Listrik

RDP DPRD Pekanbaru, PLN Rayon Pekanbaru Tiap Tahun Beralasan Pepesan Kosong

Kamis, 10 November 2016 - 16:50:32 wib | Dibaca: 2929 kali 
RDP DPRD Pekanbaru, PLN Rayon Pekanbaru Tiap Tahun Beralasan Pepesan Kosong
RDP KOMISI IV-PLN PEKANBARU - Komisi IV DPRD Pekanbaru memanggil manajemen PLN Area Pekanbaru dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait kondisi kelistrikan yang sering padam akhir-akhir ini

GagasanRiau.Com Pekanbaru - Kinerja PT Perusahaan Listrik Negara (PT PLN) terus disorot oleh berbagai kalangan. Pasalnya kinerja PT PLN di Provinsi Riau berganti tahun tak kunjung membaik. Bahkan membuat kerugian yang luar biasa bagi mayoritas masyarakat akibat rutin memamdamkan aurs listrik.

Untuk itu gerah dan seringnya listrik padam di Kota Pekanbaru, Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru, Kamis (10/11/16) pagi, memanggil manajemen PLN Area Kota Pekanbaru, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP).

Manajemen PLN dicecar beberapa pertanyaan oleh Komisi IV DPRD Pekanbaru, terkait kondisi kelistrikan yang dikeluhkan oleh warga Kota Pekanbaru. Kalangan legislatif menilai kinerja PLN selama ini dinilai menurun drastis dan tak maksimal.

Buntut pemanggilan ini terkait pemadaman yang dilakukan oleh PLN belakangan ini. Sebab, jadwal pemadaman dinilai tak jelas dan tidak menentu sehingga banyak masyarakat dirugikan.

Seperti halnya, Ketua Komisi IV DPRD Pekanbaru, Roni Amriel, yang mengaku kecewa dengan adanya kebijakan dari manajemen PLN Area Pekanbaru melakukan pemadaman bergilir.

Soal pemadaman, dia menyebut bahwa selama ini kalangan Komisi IV tak pernah dilibatkan terkait kondisi riil kelistrikan yang terjadi belakangan ini. Seharusnya informasi soal kelistrikan secara komprehensif diberitahu sehingga masyarakat mengetahui.

"Beritahu soal pemadaman ini kepada kami kalau perlu per dapil (daerah pemilihan, red). Sosialisasikan kepada masyarakat," ungkapnya.

Roni juga meminta kepastian dari manajemen PLN sampai kapan pemadaman berakhir. Termasuk, bentuk tanggungjawab sosial PLN kepada masyarakat dari pemadaman.

"Selama ini masyarakat tidak pernah dapat kontribusi dari pihak PLN, sementara ketika masyarakat telat melakukan pembayaran jaringan listrik langsung diputuskan," ungkapnya.

Hearing dipimpin Ketua Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru Roni Amriel, didampingi anggota lainnya seperti Wan Agusti, Mulyadi AMd, Ruslan Tarigan ST, Zaidir Albaiza, Puji Daryanto, dan Ali Suseno. Hadir pula Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru Sigit Yuwono yang diketahui sebelum duduk di DPRD Kota Pekanbaru diabpernah bekerja di PLN.

"Harusnya PLN tidak melakukan pemadaman di saat beban puncak pemakaian. Kasihan masyarakat, waktu shalat maghrib, lampu padam. Harusnya pemadaman ini diinformasikan ke masyarakat," terang Sigit.

Anggota Komisi IV lainnya, Mulyadi Amd, juga mengungkapkan kekecewaannya dalam RDP di ruang banmus DPRD Pekanbaru. Pemadaman listrik ini jelas menimbulkan citra negatif ke masyarakat karena dilakukan saat beban puncak.

"Sudah banyak masyarakat yang mengeluh dan terganggu dengan pemadaman ini. Pengaduan kepada saya terus terjadi," ujarnya.

Dilain hal, Anggota Komisi IV DPRD Pekanbaru, Ruslan Tarigan juga mempertanyakan kapan PLTU Tenayan Raya Beroperasi. Ini untuk mencari solusi pemadaman secara massal.

"Katanya PLN kemarin bulan juni PLTU Tenayan Raya sudah bisa beroperasi, buktinya sampai sekarang apa, seharusnya dengan PLTU itu bisa membantu kondisi krisis litrik yang terjadi saat ini," jelasnya.

Kepala PLN Area Pekanbaru, Laode, hanya menjawab pertanyaan dengan dengan alasan klasik. Menurutnya, pemadaman belakangan ini terjadi karena dia faktor yakni terencana dan mendadak. Terencana karena pemeliharaan jaringan dan mendadak karena gangguan.

"Yang paling sering terjadi gangguan jaringan seperti yang terjadi sekarang," ungkap Laode dihadapan Anggota Komisi IV DPRD Pekanbaru.

Soal adanya pemadaman bergilir ini, Asisten Manager Perencanaan PLN Pekanbaru, Tri Ariyanto, mengungkapkan, PLN saat ini bekerja melakukan pemeliharaan jaringan di gardu induk yang ada di Jalan Garuda Sakti dan Teluk Lembu. Pekerjaan dilakukan di siang hari. Namun ketika pemadaman terjadi di malam hari, maka ini diakibatkan gangguan dan defisit.

"Ada kerusakan temporer dan nyisip ke trafo. Biasanya pemadaman durasinya dua jam. Sekarang pemadamannya lebih banyak malam saja, biasanya 3 sampai 4 hari, setelah itu normal lagi. Artinya, bukan meluas seperti dulu, siang dan malam padam," katanya.

Tri Ariyanto menjelaskan lagi, pada dasarnya, sistem koneksi jaringan Sumatera sekarang mengakami surplus. Itu terjadi karena tidak ada gangguan. Meski begitu, pemadaman terencana pasti ada. Tapi tidak berkala. "Pasti kita minimalisir lokasi memadamannya," tambahnya.

Soal Pemadaman lagi, pihaknya mengaku sudah memberikan jadwal pemadaman di beberapa media massa, yakni hingga Sabtu 12 November 2016. Tapi, secara umum, pemadaman ini tetap terjadi hingga sampai Desember 2016.

"Peralatan belum memadai dan sebenarnya harus di upgrade. Saat ini, PLTU Tenayan sudah beroperasi satu mesin. PLTU itu sudah ngirim daya ke PLN. Itu baru secara suplay, tapi secara komersil belum.'Kota Pekanbaru memiliki 5 gardu induk dan akan dioptimalkan kedepan," tutupnya.

Editor Arif Wahyudi


Loading...
BERITA LAINNYA