Polsek Sukajadi Didesak Periksa Penganiaya Wartawan Oknum PNS Pemko Pekanbaru

Jumat, 28 April 2017 - 17:23:58 wib | Dibaca: 2703 kali 
Polsek Sukajadi Didesak Periksa Penganiaya Wartawan Oknum PNS Pemko Pekanbaru
ILUSTRASI

GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Uparlin alias Parlin melalui kuasa hukumnya Edwar Pasaribu SH mendesak agar Kepolisian Sektor (Polsek) Sukajadi segera memeriksa oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru yang diduga menganiaya dirinya sewaktu melakukan peliputan di Dinas Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) setempat.

"Kami memnita Penyidik Polsek Sukajadi segera memanggil dan memeriksa terlapor terkait dugaan tindak pidana penganiayaan terhadap wartawan Satelit Riau, Uparlin TS Maharadja di Badan Pendapatan Kota Pekanbaru, Selasa (18/4) lalu" kata Edwar Pasaribu SH kepada GAGASANRIAU.COM Jumat (28/4/2017).

Dikatakan Edwar, sejak dilaporkan di Polsek Sukajadi pada 18 April 2017 lalu laporan kliennya belum menunjukkan perkembangan yang berarti.

Bahkan Edwar menyebutkan, hasil visum dugaan penganiayaan terhadap Uparlin TS Maharadja belum diambil penyidik, padahal sudah 10 hari lalu kasus ini dilaporkan ke Polsek Sukajadi.

Hal ini kata Edwar lagi tentu membuat kecewa tim kuasa hukum yang tergabung dalam Lembaga Bantuan Hukum Persatuan Wartawan Indonesia (LBH-PWI) Provinsi Riau.

"Kami minta agar segera dilakukan pemanggilan terhadap terlapor," kata Ketua tim kuasa hukum LBH PWI Provinsi Riau, Sugiharto SH didampingi Edwar Pasaribu SH, Jumat (28/4/2017).

Selain melaporkan kasus itu ke Polsek Sukajadi, Uparlin bersama tim kuasa hukumnya juga melaporkan dugaan tindak pidana sebagaimana yang diatur dalam Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers ke Polresta Pekanbaru.

"Kami masih menunggu perkembangannya dari Polresta Pekanbaru," ungkap Sugiharto SH.

Seperti diketahui, Uparlin diduga dianiaya saat melakukan tugas peliputan mengambil foto ruang pelayanan publik dan mobil yang diduga digunakan Kepala Bapenda Kota Pekanbaru.

Selain itu, ia ditarik ke belakang mobil, handphonenya dirampas dan dipaksa untuk menghapus foto-foto yang sudah diambil. Padahal foto-foto itu akan dimuat sebagai bahan pemberitaan di media mingguan Satelit Riau.

Editor Arif Wahyudi


Loading...
BERITA LAINNYA