Inilah Pengakuan Pembunuh Istri di Jalan Paus Pekanbaru

Kamis, 18 Mei 2017 - 18:57:55 wib | Dibaca: 5171 kali 
Inilah Pengakuan Pembunuh Istri di Jalan Paus Pekanbaru
Pelaku saat di ekpose di Polresta Pekanbaru Kamis siang 18 Mei 2017

GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Mardan, pelaku pembunuhan di Jalan Paus Pekanbaru, dimana korbannya adalah istrinya sendiri mengungkapkan bahwa ia melakukan perbuatan tersebut karena kekasihnya itu tidak mau dinasehati. Hingga ia kehilangan kesabaran.

"Saya sakit hati, bang. Depan saya dia (istri, red) bergelut dengan pria selingkuhannya," ungkap Mardan 32 tahun. Hal ini ia ungkapkan saat pihak Kepolisian Resor Kota (Polresta) melakukan di ekspose kasus penangkapan tersebut, Kamis (18/5) siang.

 

Baca Juga Pelaku Pembunuhan Karena Cemburu Ditangkap di Sumbar

Dimana diakui oleh Mardan juga, istrinya Resnawati ini sudah sering dinasehati namun tak pernah digubris. Bahkan istrinya tetap menyalurkan hasrat seks nya dengan laki-laki lain. Hingga Mardan nekat menghabisi nyawa istrinya, Resnawati.

Diakuinya ia melakukan aksi nekat tersebut menggunakan sehelai handuk, dengan cara dililitkan sebanyak dua kali ke leher korban hingga tewas didekat kamar mandi.

"Istri saya mau mandi. Jadi saat itu saya lilit pakai handuk lehernya," katanya.

Dan aku Mardan, setelah dipastikan korban meninggal, ia mengambil sprei  alas kasur yang digunakan untuk menutup jasad istrinya.

Lalu dibuang ke belakang ruko tempat tinggalnya di Jalan Paus, Kecamatan Marpoyan Damai Pekanbaru, persis dibawah pohon pisang dan ditimbun dengan tanah. Sehingga korban ditemukan warga dalam keadaan membusuk yang diperkirakan sudah sepekan meninggal.

Selain itu juga Mardan mengungkapkan bahwa, sebelum mengeksekusi, dua hari sebelumnya Resnawati ditemui seorang lelaki ditempat tinggalnya.

"Mereka bergelut dengan pria yang tidak saya kenal. Jelas saya cemburu dan sakit hati," katanya.

Diceritakan Mardan, bahwa Resnawati ini dalam status janda saat ia nikahi dan mereka sudah serumah selama setahun. Namun mereka belum memiliki keturunan.

Diakuinya lagi, ia sangat menyesal dan tidak tenang setelah melakukan kekejaman tersebut.

Sejak membunuh sang istri pada Rabu (3/5) lalu, Mardan sering berpindah tempat tinggal di Pekanbaru.

"Saya nyesal. Tapi sudah terjadi. Sebelumnya juga sudah saya nasehati tapi tidak didengar jadi saya bunuh," ujarnya.

Sehingga ia putuskan untuk berangkat ke Jakarta melalui penerbangan di Bandara Internasional Minang Kabau, Padang, Sumbar.

Namun pada waktu menunggu jam terbang, Mardan ditangkap tim Opsnal 807 Satreskrim Polresta Pekanbaru, Rabu (17/5).

Kabag Ops Polresta Pekanbaru, Kompol Indra Andiarta yang memimpin ekspos kasus pembunuhan ini mengatakan, bahwa tersangka ditangkap setelah mendapat informasi dari pihak keluarga korban.

Selain itu, hasil otopsi dari rumah sakit Bhayangkara, ditemukan luka lecet dibagian leher, lutut, tulang lidah dan tulang leher akibat benda tumpul.

"Motif pembunuhan yang dilakukan Mardan, karena cemburu. Istrinya diduga selingkuh dengan pria lain. Tapi ini masih kita dalami," kata Indra didampingi Kanit Buser Satreskrim, Ipda Rachmat Wibowo, Kasubag Humas, Ipda Dodi Vivino dan jajaran lainnya.

Selama penyelidikan lebih kurang 16 hari, tersangka berpindah-pindah tempat dan membuat Hp-nya.

"Tersangka mau lari ke Jakarta. Kita tangkap di Bandara Sumbar," imbuh mantan Wakapolres Siak itu.

Oleh karena itu, tersangka Mardan untuk sementara dijerat dengan Pasal 338 tentang penganiayaan yang menyebabkan seseorang meninggal dunia dapat diancam 12 tahun penjara.

Namun, tidak menutup kemungkinan, tersangka dijerat Pasal 480 tentang pembunuhan berencana.

"Kita dalami lagi motifnya. Apakah ini berencana atau tidak," kata Indra.

Sementara itu, dalam eskpos ini turut diperlihatkan barang bukti berupa sprey alas kasur, rambut korban dan sehelai handuk.

Reporter Wandrizal


Loading...
BERITA LAINNYA