Pemkab Inhil Dinilai Lamban Tangani Anak Jalanan

Selasa, 20 Juni 2017 - 15:42:24 wib | Dibaca: 3011 kali 
Pemkab Inhil Dinilai Lamban Tangani Anak Jalanan
pihak Dinas Sosial Inhil temui anak-anak jalanan di Inhil

GAGASANRIAU.COM, TEMBILAHAN - Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) dalam hal ini Dinas Sosial (Dinsos), dinilai lamban mengatasi pertumbuhan anak jalanan, gelandangan maupun pengemis yang baru-baru ini menjadi perbincangan hangat di Media Sosial (Medsos) Facebook.

Seperti dikatakan oleh Ketua Pemuda LSM Lumbung Informasi Rakyat (LIRA), Arbain meminta kepada pimpinan SKPD terkait untuk segera menindaklanjuti serta menangani anak-anak usia dini yang terlihat berkeliaran di jalan-jalan sekitarnya Jalan M.Boya, bahkan dinilai terlantar, pasalnya tanpa pengawasan orangtuanya.

"Saat ini anak tersebut masih berkeliaran, kadang terlihat tidur-tiduran ditepi jalan simpang empat M.Boya. Diketahui anak-anak ini mencoba mendapatkan rezeki dengan mengumpulkan kaleng-kaleng/plastik bekas, serta meminta-minta," Ungkap Arbain yang kerap disapa Bain, Selasa (20/6/2017) siang.

Menurut Bain, penampakan pemandangan anak-anak jalanan tersebut membuat hati ini terasa merintih rasa tidak kuasa melihat keadaan anak-anak tersebut, yang sangat dikuatirkan mengenai masa depan mereka.

Adakah kepedulian pemerintah mengupayakan kehidupan yang layak kepada generasi terlantar tersebut. Padahal Kabupaten Indragiri Hilir diketahui mempunyai Sumber Daya Alam yang melimpah, namun masih ada juga anak-anak terabaikan oleh Pemerintah.

"Mereka juga perlu perhatian pemerintah, anak-anak itu tanggungjawab pemerintah, mereka butuh pendidikan yang layak," cetusnya.

Dikatakan Bain lagi, jika pemerintah memberikan bantuan kepada anak-anak itu, diharapkan jangan diberikan santunan uang kontan. Karena dikuatirkan, anak-anak itu dikoordinir/disuruh orang pemalas.

"Jangan hanya memberikan santunan saja, dikuatirkan uang itu akan disetorkan mereka kepada pihak yang mengkoordinir. Mereka butuh pembinaan di panti sosial dengan disiplin yang ketat dan pembekalan keterampilan yang mahir," sarannya.

Jika pemerintah terhambat kepada biaya/anggaran. Namun Bain mengatakan, masih banyak solusi untuk penyelamatan anak-anak terlantar, apalagi diketahui di Kabupaten Inhil banyak anak putus sekolah dikarenakan ekonomi.

"Pemerintah harus mencarikan formula agar anak-anak tersebut bisa menempuh pendidikan yang layak. Mungkin bisa kolaborasi beberapa pihak, Pemda melalui Dinsos, Baznas, dengan mengupayakan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan yang beroperasi di Inhil. Pola ini dapat berupa besiswa, kemitraan usaha atau pola anak angkat," ujar Bain.

Baca Juga Legislator Inhil Kritik Perusahaan Minim Salurkan Dana CSR



Diketahui, saat ini pihak Dinas Sosial Inhil melakukan survei lapangan untuk mengetahui penyebab anak-anak ini berkeliaran.

"Untuk mengantisifasi sementara, akan kami bawa dahulu pulang kerumah mereka," kata Okta rahma rajon salah seorang petugas rehabilitas Dinsos seperti dilansir spiritriau, Senin (19/0617).

Pihaknya mengungkapkan bahwa anak-anak gelandanggan tersebut baru di temukan. Untuk saat ini pihaknya pihak Dinsos akan menjumpai orang tuanya.

"kami akan menelusuri kenapa mereka tidur di jalanan dan emperan toko, jika setelah menelusuri dan di dapat mereka memeng tidak memiliki orang tua lagi, nanti akan di titipkan ke panti asuhan, namun jika terdapat mereka korban penyalah guna lem akan kami antar ke barak kodim di asrama penyalah gunaan lem, untuk di beri binaan," katanya.

Reporter Daud M Nur


Loading...
BERITA LAINNYA