MTMA Inhil Pinta Pemda Perhatikan Prasarana Makam Tuan Guru Sapat

Rabu, 15 November 2017 - 19:07:40 wib | Dibaca: 3432 kali 
MTMA Inhil Pinta Pemda Perhatikan Prasarana Makam Tuan Guru Sapat

GAGASANRIAU.COM, TEMBILAHAN - Komunitas My Trip My Adventure (MTMA) Kabupaten Inhil bersama dengan TV Nasional TransTV Community pada hari minggu 12 November 2017 lalu melakukan kunjungan kesalah satu Wisata Religi di Kabupaten Indragiri Hilir yang amat terkenal, yakni makam Syekh Abdurrahman Siddiq. 
 
My Trip My Adventure berusaha memperkenalkan wisata religi secara nasional yang dimiliki oleh masyarakat Kabupaten Inhil yang terletak di Desa Teluk dalam, Hidayat Sapat Kecamatan Kuindra Kab. Indragiri Hilir, Riau. 
 
Sampai ditempat wisata religi, tempatnya makam tuan guru terkenal Syekh Abdurrahman Siddiq, TransTV mengambil dokumen wisata didampingi komunitas pencinta alam ini langsung melakukan peliputan dan mengamati kondisi disana. Dan tak luput dari pantauan para anggota pencinta alam ini, menilai kondisi wisata religi khusunya tempat makan tuan guru yang sangat memprihatinkan. 
 
"Disana tak banyak yang berubah, pelabuhan apung yang sudah miring, jalan yang rusak dan digenangi air ketika hujan turun, dan pengerjaan masjid yang tak kunjung rampung. Tentu ini harus menjadi tugas kita bersama," ungkap Jaka Saputra S. Pd.i merupakan anggota MTMA Inhil, Rabu (15/11/2017).
 
Seharusnya, papar Jaka lagi, Desa Teluk dalam, Hidayat Sapat Kecamatan Kuindra ini harus diperhatikan oleh pemerintah daerah setempat, mengingat perjuangan almarhum tuan guru mensyiarkan agama islam di Negeri Hamparan Kelapa Dunia pada tempo dulu. 
 
"Syekh Abdurahman Siddiq bin Muhammad 'Afif bin Mahmud bin Jamaludin Al-Banjari, demikian nama lengkapnya, atau nama lahirnya hanyalah Abdurrahman. Dilahirkan pada tahun 1857 di Kampung Dalam Pagar Martapura Kalimantan Selatan. Beliau Wafat pada umur 72 tahun bertepatan di Sapat, Indragiri Hilir (Daerah Tembilahan) Riau pada 10 Maret 1930. Beliau adalah seorang ulama dari etnis Banjar yang sangat di kenal dari daerah mana pun, bahkan sampai di Mekkah," ujarnya 
 
Almarhum juga pernah menjadai guru pengajar di Masjidil Haram, dan mempunyai banyak anak murid. Murid-muridnya tersebar sampai ke Singapura, Malaysia dan Kalimantan.
 
Selain sebagai ulama yang berjasa di Riau, beliau juga sebagai pemikir yang berjasa menciptakan sistem irigasi yang baik untuk perkembangan perkebunan kelapa di Riau hingga Riau dikenal dengan negeri hamparan kelapa, makam syehk Abdurrahman siddiq dipercaya merupakan tempat yang suci dan merupakan wisata religi paling ramai dikunjungi wisatawan. 
 
"Namun dibalik  sejarah tuan guru tersebut. Kami menemukan kekecewaan yang mendalam dengan keadaan dan kondisi sarana prasarana wisata religi saat ini, makam syekh Abdurrahman siddiq, seperti terlihat ketika kami berkunjung sampah yang berserakan, dan sarana prasarana yang belum lengkap," tukasnya
 
Ditegaskan Jaka lagi, Komunitas MTMA Inhil berharap pemerintah Inhil memberikan perhatian yang serius pembangunan diwilayah pemakaman tuan guru tersebut. 
 
"Mari sama sama kita jaga wisata religi di daerah kita ini. Semoga pemerintah kab. Inhil  khususnya dinas Pariwisata Kab. inhil membuka mata serta mengulurkan tangan untuk membantu pengadaan sarana prasarana yang lengkap," harapnya
 
Terakhir Jaka menghimbau kepada masyarakat khususnya pengunjung yang ingin berziarah kemakam tuan guru hendaknya menjaga sopan santun dan tatakrama, serta menjaga kebersihan lingkungan. 
 
"Sebagai pengunjung hal yang paling sederhana yang bisa kita lakukan adalah dengan tidak membuang sampah sembarangan berarti kita telah ikut membantu menjaga sejarah dan bukti kecintaan kita kepada  para ulama," tutupnya
 
Loading...
BERITA LAINNYA