GAGASANRIAU.
COM,
TEMBILAHAN - Sebagai wadah untuk menyalurkan bakat siswa di bidang seni, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indragiri Hilir (Inhil) melalui Dinas Pendidikan Inhil menggelar kegiatan Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) Sekolah Menengah Atas (SMA) Tingkat Kabupaten Tahun 2018. Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari, sejak tanggal 24 s/d 26 April.
Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Inhil, H Rudyanto SH MSi membuka secara resmi kegiatan tersebut di Aula SMAN I Tembilahan Hulu, Rabu (25/4). Pada kesempatan itu turut hadir Ketua SMAN I Tembilahan Hulu, Guru Pendamping Siswa se-Kabupaten Inhil, dewan juri, peserta lomba, dan para tamu undangan.
Kegiatan diikuti oleh perwakilan dari seluruh SMA se-Inhil. Dengan rincian, lomba puisi sebanyak 30 orang putra dan putri, lomba vocal solo sebanyak 30 putra dan 30 putri, tari berpasangan 30 putra dan putri, seni kriya 19 putra dan 18 putri, desain poster 20 putra dan 20 putri, gitar solo 23 putra dan putri, serta lomba monolog 23 putra dan putri. Juri diambil dari komunitas seniman Inhil.
Selaku orang nomor 1 di Inhil saat ini, Rudyanto mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini. “Saya memberi apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada panitia maupun peserta yang mengikuti festival ini,” ujarnya mengawali sambutan.
Menurutnya para peserta yang sampai pada tahap tersebut telah berhasil membuktikan dirinya layak bertanding, karena para peserta juga melewati seleksi di kecamatan masing-masing agar dapat mengirim perwakilan terbaik. “Mungkin ini bukan langkah yang mudah, karena semua butuh perjuangan. Perjuangan itu penting biar kita punya rasa tanggung jawab sampai dapat hasil yang memuaskan,” sebutnya.
Ia memberi semangat kepada para peserta agar dapat mengikuti lomba sesuai dengan aturan yang ditetapkan. Ia juga mengingatkan agar para peserta yang belum berhasil menjadi pemenang agar tidak berkecil hati.
“Ini adalah salah satu lomba, dalam lomba sudah pasti ada yang menang dan ada yang kalah. Jadi ini bukan titik terakhir perjuangan. Jika tidak berhasil bukan berarti tidak bagus. Karena lomba mencari siapa yang terbaik yang layak menjadi pemenang. Bagi yang tidak berhasil bukan berarti gagal. Masih ada lomba di tempat lain. Kalah bukan berarti gagal di sini. Mentalnya jangan down. Mungkin di ajang lain bisa menjadi yang terbaik. Sudah banyak kita lihat di ajang pencarian bakat pun banyak yang awalnya tidak berhasil tapi terus di asah kemampuannya,” paparnya.
Sebagai Kepala Dinas Provinsi Riau, Rudyanto menilai anak-anak memiliki bakat masing-masing. Berbagai cabang perlombaan juga banyak dilakukan oleh Dinas Pendidikan untuk mengasah dan menggali potensi para siswa.
“Lomba-lomba ada banyak macamnya, ada yang bersifat olahraga, sains, termasuk seni ini. Jadi manfaatkan ajang ini dengan sebaik-baiknya. Bagi yang benar-benar memiliki bakat di bidang seni asah dan gali terus kemampuannya. Guru dan orangtua harus mendukung agar anak-anak dapat meningkatkan kemampuannya hingga bermanfaat bagi kehidupannya,” pesan ayah tiga anak ini.
Di akhir arahannya, Rudyanto menegaskan agar para juri dapat memberi penilaian secara adil. “Anak-anak semua semangat bertanding dan tunjukkan yang terbaik. Ini mencari wakil dari Inhil untuk dibawa ke tingkat provinsi bertanding dengan seluruh perwakilan kabupaten. Ini kesempatam terbaik. Tidak ada yang tidak mungkin jika kita melakukan yang terbaik. Kepada juri mohon berlaku adil. Pilihlah yang benar-benar mempunyai kemampuan dan spirit perjuangan yang baik. Nilai para peserta sesuai kemampuannya,” tutupnya.(Humas)