GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Sepanjang tahun 2018, Kabupaten Siak dinilai sebagai kabupaten terbaik di Riau dalam menangani masalah lingkungan, berdasarkan temuan jumlah titik api (hotspot) dan luas areal kebakaran.
Hal itu dirilis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Jaringan Kerja Penyelamat Hutan Riau (Jikalahari) Rabu (2/1/2019) kemarin.
"Penilaian ini dilakukan antara lain berdasarkan jumlah hotspot (titik api) tertinggi sampai terendah, serta luas areal kebakaran," kata Made Ali, Koordinator Jikalahari.
Menurut Ali, Siak menjadi terbaik di Riau dalam penanganan masalah lingkungan juga terkait penanganan jumlah korban terdampak banjir, luas deforestasi, hutan alam yang tersisa dan respon daerah terhadap kasus-kasus tersebut.
Jikalahari menemukan komitmen pemerintah daerah, khususnya Kabupaten Siak cukup baik, dalam memperbaiki krisis lingkungan hidup dan kehutanan, untuk kebakaran hutan dan lahan.
"Bahkan sinergi antara Pemerintah Kabupaten Siak dengan dan pusat dalam memperbaiki krisis lingkungan hidup dan kehutanan, untuk kebakaran hutan dan lahan sinergi pusat dan daerah menunjukkan progres," katanya.
Secara umum, katanya, kebakaran hutan dan lahan memang masih terjadi di Riau, dan menurut data BPBD selama 2018 kebakaran hutan dan lahan terjadi di Riau mencapai 5.776 hektare.
Karena itu, Jikalahari berharap Mendagri bersama Menteri LHK membuat regulasi bersama terkait penilaian kinerja penyelamatan lingkungan hidup dan kehutanan terhadap propinsi dan kabupaten serta kota, dan memberi sanksi kepada kepala daerah yang tidak pronatura (kesadaran akan pentingnya lingkungan hidup dalam mendukung kehidupan manusia).
Gubernur Riau bersama bupati dan wali kota, katanya menambahkan, agar membuat penilaian penyelamatan kinerja lingkungan hidup sebagai wujud menghadirkan pemimpin pronatura.***