GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Kapal bermuatan 14.000 sak semen, KM. DBS - 02 GT 353 milik PT. Asia Samudera Hokindo dari perairan Dumai tujuan Tanjung Balai Karimun tenggelam di perairan Selat Morong Pulau Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis, Riau.
Prestiwa tenggelamnya kapal tersebut pada Sabtu 26 Januari 2019 sekira pukul 23.15 Wib. Dari 10 kru (awak kapal) yang ada, 7 orang sudah berhasil dievakuasi dan 3 orang lagi dinyatakan hilang tenggelam.
"Tim gabungan sudah berhasil menyelamatkan 7 orang penumpangnya dalam keadaan selamat, 3 orang yang dinyatakan hilang hingga saat ini masih dalam pencarian oleh tim gabungan dari Basarnas, TNI AL serta Polri," Sebut Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto, Minggu (27/1/2019)
Sunarto memaparkan kronologi awal tenggelamnya kapal tersebut saat berangkat melalui labuhan Dumai dengan tujuan Tanjung Balai Karimun, di perjalanan kapal Muatan 14.000 Sak semen itu dihantam ombak sekitar 2,5 meter ketika melalui sekitar selat Morong Pulau Rupat Utara.
"Ketika dihantam ombak, Kapal KM DB 02 tersebut mulai oleng," Sebutnya
Mengetahui hal tersebut Kapten Kapal (Haris) memerintahkan anggotanya untuk segera naik ke anjungan kapal dan saat itu seluruh ABK kapal naik ke anjungan kapal untuk menyelamatkan diri.
"Namun 3 orang awak kapal terperangkap didalam kapal, sedangkan 7 orang berhasil keluar kapal namun posisi mereka terpisah, saat masih terombang-ambing di lautan," Paparnya
Berikut nama penumpang, A. Haris (54 tahun) selaku nahkoda warga Komp Ciomas Permai Blok E 8 No 8 Bogor, Pujianto (47 tahun) Mualim l warga Perum ASL No 63 Batam, Herdy Herdiana Amijaya (23 tahun) Mualim ll warga Cikalong wetan Bogor Barat, Wiyono (36 tahun) Masinis II warga Sabah Auh SIAK, Rinaldi Sahputra Pasaribu (28 tahun) juru mudi, Iwan Gatiyo (27 tahun) juru mudi, Ismail (23 tahun), Oiler warga Batubara Sumut *(tidak terdaftar dalam manifest dan belum di sijil krn masih calon ABK).
Abk yang belum ditemukan, atas nama Bahtiar (26 tahun) warga Pandeglang, Banten, Budi Santoso (22 tahun) warga Jakarta, Dasril (60 tahun) warga Pekanbaru.
Editor: Arif Wahyudi