GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Lanud Roesmin Nurjadin pada mengadakan kegiatan Angkasa Mathematic and Science Olympiad (AMSO) ke-3 tahun 2019 yang dilaksanakna Rabu (23/10/19) lalu. Dalam pembukaan yang dilaksanakan di Lapangan Upacara SD Angkasa Lanud Rsn tersebut, hadir Ketua Yayasan Ardhya Garini (Yasarini) Cabang Lanud Rsn, Irenne Moningka.
Dalam kegiatan tersebut, Irene menyampaikan bahwa saat ini ada empat tantangan pendidikan yang mesti dihadapi zaman sekarang. Tantangan tersebut merupakan sambutan dari Ketua Umum Yasarini, Hanny Hadi Djahjanto yang dibacakan langsung oleh Irene.
Tantangan pertama yang harus ditangani adalah revolusi industri 4.0. Pengaruh teknologi digital semakin menyatu dengan hidup manusia. Segala sesuatunya mulai melekat dengan penggunaan internet. Kondisi tersebut menimbulkan potensi hilangnya sejumlah pekerjaan di masa depan. "Inilah yang mesti disiapkan guru terhadap anak muridnya sejak dini," sebut Irene.
Tantangan kedua yang dihadapi oleh dunia pendidikan saat ini adalah globalisasi. Kompetisi antar negara diyakini bakal semakin trengginas dalam beberapa waktu ke depan. Saat ini saja, Indonesia beserta negara Asia Tenggara telah menyatu dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). "Persaingan global tersebut dapat membuat peningkatan dunia pendidikan khususnya guru menjadi suatu keniscayaan. Dengan begitu, kompetensi anak didik pun bisa semakin baik," lanjut Irene.
Tantangan ketiga yang dihadapi oleh pendidikan di Indonesia adalah kebutuhan domestik. Sebagai negara yang ekonominya tengah berkembang, Indonesia membutuhkan pasokan sumber daya manusia yang banyak pula. Agar ekonomi suatu negara kuat tentunya dibutuhkan keandalan dari para penduduknya. "Kita mau tak mau mesti mencetak generasi-generasi unggul di masa mendatang," sebut Irene.
Tantangan keempat yakni bertumbuhnya generasi milenial. Besarnya penduduk muda Indonesia dipandang sebagai suatu tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan nasional. Pola-pola pengajaran monoton selayaknya mulai ditinggalkan. Sebab, generasi milenial lazimnya cepat jenuh dan menyukai kegiatan dinamis. Apalagi media sosial makin berkembang di kalangan generasi milenial.
"Maka dari itu, saya menilai disinilah pentingnya diselenggarakannya kegiatan AMSO 2019 ini agar dapat mendongkrak mutu Sekolah-Sekolah Angkasa menjadi sekolah unggulan dalam rangka menyiapkan generasi emas Indonesia yang akan membebaskan Indonesia dari jebakan pendapatan kelas menengah pada tahun 2045 nanti," sebut Irene
Dengan diadakannya AMSO 2019 ini juga, diharapkan siswa-siswi Sekolah Angkasa seluruh Indonesia secara umum semakin mampu mengembangkan kemampuan yang dimiliki secara optimal mungkin sesuai dengan karakteristiknya. Dalam jangka panjang, suatu saat nanti kalian akan tumbuh menjadi generasi yang berkepribadian, kokoh, kompetitif dan mandiri.
Selanjutnya ditempat yang sama Kepala SD Angkasa, Kapten Tek Bayu Riyadi Prabowo ST, mengatakan bahwa nantinya siswa-siswi yang terbaik 20 besar se-Indonesia dari masing-masing jenjang pendidikan dan 2 orang terbaik perwakilan dari sekolah akan diikutkan dalam kompetisi AMSO tingkat pusat.
"Saya berharap kepada anak-anak kami SD Angkasa untuk untuk mengikuti ujian ini dengan hati-hati. Konsentrasi dan teliti dalam memberikan jawaban, agar nantinya memperoleh nilai yang terbaik," ucap Bayu.
Nampak hadir pada acara AMSO 2019, Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Marsma TNI Ronny Irianto Moningka ST MM, Pengurus Yayasarini Cab. Lanud RSN, Majleis Guru dan peserta upacara dari siswa-siswi SD Angkasa Lanud Rsn.