Sebagai Tolak Ukur, Kapolda Riau Tegaskan Penanganan Karhutla 2020 Akan Lebih Terbuka

Ahad, 26 Januari 2020 - 12:05:12 wib | Dibaca: 1605 kali 
Sebagai Tolak Ukur, Kapolda Riau Tegaskan Penanganan Karhutla 2020 Akan Lebih Terbuka
Kapolda Riau saat memaparkan upaya penanganan Karhutla di Pekanbaru, Sabtu 25 Januari 2020

GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Kesungguhan dan keseriusan dalam penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Riau harus dilakukan secara terbuka dan transparan, sehingga bisa dijadikan tolak ukur sejauh mana penangannnya. Termasuk persiapan dalam sarana prasana pendukungnya harus disiapkan secara matang.
 
Hal itu diungkapkan Irjen Polisi, Agung Setya Imam Effendi, Kapolda Riau saat silahturahmi dengan wartawan pada, Sabtu 25 Januari 2020, di Pekanbaru, dalam pemaparan refleksi dan pengenalan aplikasi Monitoring Lancang Kuning Karhutla.
 
"Semua penanganan soal Karhutla ini kita harapkan untuk lebih terbuka, karena dengan lebih terbuka ini kita bisa mengukur secara obyektif, sebenarnya kita bisa nangani atau tidak, bagi petugas-petugas yang menangani dan kemudian juga bagaimana kita bisa mengukur energi masyarakat agar bisa kita kelola dan bisa menjadi bagian dari penangan Karhutla" papar Agung.
 
Karena lanjut Agung lagi, keterbukaan tersebut akan berhubungan juga dengan banyak hal. Agung mencontohkan salah satunya soal pengadaan 86 mesin pemadam Karhutla di Kabupaten Bengkalis yang gagal operasi.
 
"Pengadaan mesin pemadam kebakaran di Bengkalis yang gagal operasi 86 mesin yang diadakan di akhir tahun, saya sempat mendatangi langsung BPBD Bengkalis pada akhir tahun 2019 lalu, dan sempat membuat saya tenang karena artinya kita akan punya 86 mesin baru" ungkap Agung.
 
Namun lanjut Agung, berdasarkan pengecekan kembali terhadap mesin-mesin tersebut ternyata gagal operasi.
 
Atas kasus tersebut, Agung menegaskan bahwa kesadaran untuk menangani Karhutla sesungguhnya belum terbangun dan masih ada oknum yang menganggap bahwa bencana itu sebagai proyek saja.
 
"Jadi sebenarnya kita semua punya masalah dalam menangani Karhutla ini, artinya kita tidak sunggguh-sungguh menangani kebakaran ini, yang semestinya semua daerah harus menyiapkan menghadapi karhutla ini" tutur Agung.
 
Selain itu Agung juga mencontohkan, ada salah satu daerah di Riau yang belum ada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Hal itu tegas Jenderal bintang dua ini, menunjukan bahwa belum ada kesungguhan yang serius bagaimana mengantisipasi sejak dini Karhutla ini. Padahal kata Agung, bencana itu bukan hanya banjir dan gempa bumi saja.
 
Dan penanganan Karhutla ini mesti disiapkan juga secara dini, salah satunya dipersiapkannya BPBD dengan segala perangkat dan anggarannya.
 
"Itu semua bagaimana soal kesungguhan kita, terlepas dari semua itu kebakaran sudah mulai, apakah diam saja?, hari ini ada Kapolres Bengkalis sudah 7 hari 7 malam di lokasi Karhutla, dilanjutkan ke laut untuk mencari korban kapal tenggelam" terang dia.
 
Selain itu juga terang Agung bahwa dirinya sudah berkoordinasi di Kabupaten Bengkalis agar semua personil dan peralatan yang dimilki untuk dimaksimalkan.
 
Karena lanjut Agung penanganan Karhutla ini sejak dini harus dilakukan meskipun hanya titik api kecil. Sehingga harapan Riau bebas asap 2020 dapat diwujudkan. 
 
"Ini lah saatnya kita melihat kebakaran lahan itu seperti apa, dan bagaimana menanganinya" ujar Agung.   

Loading...
BERITA LAINNYA