Ketika Perantau asal Inhil Pulang Kampung Membuat Lurah Panik

Ahad, 19 April 2020 - 12:58:08 wib | Dibaca: 1897 kali 
Ketika Perantau asal Inhil Pulang Kampung Membuat Lurah Panik
Foto ilustrasi

GAGASANRIAU.COM, TEMBILAHAN - Walaupun ditengah kewaspadaan pandemi virus, banyak para perantau nekat pulang kampung atau pulkam sepertinya tidak bisa dielakkan lagi, apalagi sudah mendekati bulan Suci Ramadhan tahun 2020 ini.
 
Aktifitas pulang kampung para perantau ini membuat semua kalangan panik. Kepanikan ini tentu mempunyai alasan atas khawatiran adanya wabah COVID-19 dari di zona merah, atau zona berbahaya yang bisa menular secara massal melalui objek.
 
Baca Juga: 'Jalur Tikus' Inhil Berisiko Pintu Masuk Covid-19
 
Kepulangan mereka menjadi dilema yang cukup besar, pasalnya membuat panik serta ke khawatiran banyak pihak, sehingga Kelurahan Kota Baru, Reteh melayangkang surat Permohonan Status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ke Pemerintah Indragiri Hilir.
 
Lurah Kota Baru Reteh, Hayunas mengatakan surat tersebut dibuat karena mengingat adanya arahan dari Camat Keritang kepada Desa dan Kelurahan se kecamatan Keritang agar bisa melakukan pemetaan wilayah guna memutus rantai penularan COVID-19 di wilayahnya.
 
"Kita buat surat tersebut berdasarkan dengan arahan Bapak Camat Keritang mengingat adanya warga kelurahan Kota Baru Reteh  yang ada kontak langsung dengan pasien yang positif kemarin," ujar Hayunas, Minggu (19/4)
 
Hayunas menyebutkan, surat tersebut hanya sebatas permohonan sesuai dengan keadaan yang terjadi di wilayah Kelurahan Kota Baru Reteh, masalah keputusan tetap mengacu kepada Keputusan Menteri Kesehatan. 
 
"Kita tau semua berdasarkan dari pusat, namun kita meminta ini selain dari arahan, surat ini juga bertujuan agar Tim Gugus COVID-19 Inhil bisa mengetahui keadaan kami disini," tukasnya. 
 
Baca Juga: Dilema Larangan Mudik, ASN Inhil Terpaksa Menahan Diri Akibat COVID
 
Sementara itu, Camat Kecamatan Keritang, Hady Rahman menyebutkan surat tersebut untuk mem petakan wilayah yang ada di Kecamatan Keritang, sesuai dengan permintaan dari Tim Gugus COVID-19 Kabupaten Inhil. 
 
Kata Hady, sewaktu pengumpulan data terdapat ada dua desa di Kecamatan Keritang yang dinyatakan akan mengajukan PSBB karena di dua desa tersebut banyak warga yang baru kembali dari rantau, namun seiring  berjalannya waktu berjalan muncul kasus di kelurahan Kota Baru Reteh jadi pihaknya kembali akan melaporkan hal demikian.
 
"Dulu untuk Kecamatan Keritang hanya dua desa saja yang mengajukan PSBB, sekarang menjadi 2 Desa 1 kelurahan total ada 3. Karena kasus ini baru diketahui, jadi kami harus merubah lagi laporan untuk dilaporkan ke Tim Gugus Covid 19 Inhil," imbuhnya.
 
1 Orang PDP Meninggal Positif Corona
 
Surat permohonan PSBB tersebut membuktikan bahwa masyarakat setempat sangat khawatir dengan penularan wabah virus mematikan ini yang disebut-sebut berasal dari Wuhan China.
 
Ditambah lagi dengan adanya pernyataan dari Ketua Tim Dokter Penananganan COVID-19 Inhil, dr Alexis, mengatakan satu pasien PDP yang meninggal dunia sekitar dua pekan lalu dinyatakan positif terjangkit virus corona. 
 
"Hasil swab tenggorokkan almarhum sudah kami terima. Hasilnya positif," kata Alexis, melalui dalam keterangan persnya di Tembilahan, Jumat lalu (17/4)
 
Selain itu, dia juga menyebutkan satu orang PDP Covid 19 di Inhil yang baru menjalani perawatan medis di RSUD Puri Husada Tembilahan, juga meninggal dunia, kendati tim dokter telah melakukan penanganan secara maksimal.
 
"Pesimen swab tenggorokannya juga sudah kami krim untuk memastikan hasil  akhirnya," kata Alexis didampingi Juru Bicara Tim (Jubir) Penanggulangan Covid 19 dan Direktur RSUD Puri Husada Tembilahan, Saut Pakpahan. 
 
Dengan demikian jumlah orang dalam pantauan (ODP) di Inhil sebanyak 6.284 orang. Sedangkan untuk jumlah PDP menjadi delapan orang. Dua sudah meninggal dunia dengan satu hasil positif COVID 19.
 
"Total ODP dan PDP di Inhil 6.292 orang," terangnya.
 
Sementara itu Jubir Tim Gugus Tugas COVID 19 Inhil, Trio Beni Putra, meminta masyarakat tetap mematuhi ajakan pemerintah untuk menekan penyebaran dan penularan virus corona di Inhil, khususnya Kota Tembilahan.
 
Ia mengajak tim Gugus Tugas berkerjasama dengan melibatkan stekholder yang lain, mulai dari pihak pemerintah desa sampai kecamatan untuk mendata warganya baru pulang dari perantauan. Agar bisa ditangani secara media.
Loading...
BERITA LAINNYA