GAGASANRIAU.
COM,
TEMBILAHAN - Kabar yang sangat buruk untuk didengar datang dari LP Klas IIA Tembilahan, seorang narapidana kabur.
Petugas kecolongan, napi berhasil melarikan diri memanfaatkan situasi saat petugas lengah, Kamis (27/8), sekitar pukul 06.00 WIB pagi lalu.
"Pengawal kebelet buang air, hanya 10 menit dan saat kembali ternyata salah satu Tamping sudah tidak ada lagi," jelas H Syukur.
Rahman Kabur Memanfaatkan Momen
Kalapas, Adhi Yanriko, saat dikonfirmasi awak media mengaku kaburnya napi tersebut adanya kelalaian petugas jaga.
Rahamn tergolong sangat licin, ia kabur memanfaatkan momen ketika petugas lengah.
Saat itu Rahman ditugaskan mengurus ayam di dapur, saat petugas membuang air kecil, Rahman memanfaatkan situasi lengang.
"Pengawal lalai, Rahmat melarikan diri," kata Adhi Yanriko, Sabtu (29/08) siang.
Lari Menggunakan Sepeda Motor Petugas
Saat situasi lengang, Rahman berhasil meraih sepeda motor milik salah satu bekas pegawai Lapas yang kebetulan berada di lokasi itu.
Dikabarkan Rahman mengendarai sepeda motor kearah selatan, dan sampai saat ini belum tertangkap. Namun pihak kepolisian melacak jejaknya.
Petugas juga telah menyebar foto Rahman yang berstatus buron ditempat umum, bahkan sampai ke Pekanbaru.
"Kita langsung koordinasikan dengan pihak kepolisian dan fotonya sudah kita sebarkan di beberapa titik seperti di Pelabuhan serta tempat umum lainnya," pungkasnya.
Kalapas Mengaku Tidak Tahu Rahman Kabur
Kalapas, Adhi mengatakan pihaknya tidak tau sama sekali dan bahkan kaget bahwa Rahmat menjadi target pengejaran.
Adhi mengaku kaburnya Rahman dikarenakan adanya kabar pengejaran pihak Polresta Batam memburu Rahman.
"Iya kecolongan kita, yang polisi ini tidak koordinasi ke kita untuk menangkap si Rahmat. Karena datangnya sore Rahmat ini kita cari sudah gak ketemu dia," Ungkap Adhi.
Adhi mengaku saat kaburnya Rahman, ia tidak berada di Tembilahan. Saat itu ia mengikuti kegiatan di Pekanbaru.
"Saya pada saat kejadian tidak berada di Lapas dan sedang di Pekanbaru ada kegiatan," tambahnya lagi.
Rahman Pindahan dari LP Kepri
Menurut Adhi, Rahman merupakan napi pindahan dari Lapas Kepulauan Riau. Ia tersandung kasus narkoba.
Rahman divonis 23 tahun dan telah menjalani kurungan selama 4 tahun di Lapas Tembilahan.
Selama 4 tahun menjalani kurungan, Rahman ditunjukkan sebagai Tamping dilingkungan Lapas Kelas IIA Tembilahan.
Jadi Tamping Kesempatan Rahman Membaca Situasi
Tamping merupakan seorang napi yang ditunjuk sebagai koordinator dipercaya atau dikaryakan seolah dipekerjakan di LP.
Seperti halnya Rahman dipercaya oleh petinggi lapas mengutusnya untuk mengkoordinasikan masalah dapur lapas.
Namun, seiring waktu, Tamping dapat mempelajari situasi keadaan lapas yang berpotensi negatif, karena ia dipekerjakan ditempat vital.
Rahman berhasil memanfaatkan situasi saat petugas lengang. Ia berhasil kabur disaat petugas buang air besar.
Untuk diketahui, sampai saat ini pihak kepolisian sedang melakukan pengejaran dengan melacak jejak pelarian Rahman.