GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru melakukan inspeksi mendadak atau sidak ke lokasi pembangunan Islamic Centre Pekanbaru, Selasa (1/9/2020). Mereka melihat langsung kondisi proyek Islamic Centre di Komplek Perkantoran Pemerintah Kota Pekanbaru, Tenayan Raya.
Sidak yang langsung dipimpin Ketua Komisi Sigit Yuwono ini mendapati para pekerja belum melengkapi diri dengan helm. Padahal pekerja sedang menuntaskan bagian kubah Islamic Centre. Kondisi tersebut dapat mengancam keselamatan para pekerja.
Pembangunan Islamic Centre sampai saat ini sudah menelan anggaran hingga Rp 45 Miliar. Tahun ini saja anggarannya mencapai Rp 38 miliar lebih, sehingga patut ditinjau progress pembangunan yang banyak menelan anggaran negara tersebut.
Sigit Yuwono menilai pembangunannya belum maksimal. Ia menyebut pekerja kurang profesional. Selain itu juga para pekerja yang tidak dilindungi alat keselamatan kerja saat berkatifitas.
"Pemasangan kubah sama-sama kita lihat safety nya kurang," ujarnya usai kunjungan bersama rombongan lainnya saat melakukan inspeksi mendadak.
Politisi Partai Demokrat menilai pekerja yang profesional mengutamakan keselamatan pekerja. Mereka harusnya juga memberi peralatan pengaman bagi pekerja di areal proyek tersebut.
"Seharunya proyek ini safety nya harus mempertimbangkan keselamatan, mudah-mudahan tidak terjadi yang tidak kita inginkan," paparnya.
Sigit juga mendorong agar pengerjaan Islamic Centre segera tuntas. Ia akan melihat lebih lanjut perihal proyek tersebut.
"Kita akan lihat kontraknya dan master plan. Kita baru kunjungan saja, melihat kondisi terkini di Islamic Centre," ulasnya.
Menurutnya, rombongan melakukan kunjungan lapangan untuk melihat kondisi terkini Islamic Centre. Ia berharap kehadiran bangunan ini menjadi ikon Kota Pekanbaru.
"Kita dukung pembangunan Islamic Centre agar cepat selesai," ujarnya.
Sementara Plt Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Kota Edward Riansyah menyebut bahwa pembangunan fisik Islamic Centre pada tahun ini mencapai 56 persen. Kontraktor sedang menggesa pengerjaannya hingga Desember 2020.
"Kita targetkan tahun ini bisa mencapai sesuai dengan kontrak," ujarnya.
Nilai anggaran untuk pembangunan Islamic Centre tahun ini mencapai Rp 38 miliar. Anggaran pembangunan Islamic Centre selama dua tahun ini sudah mencapai Rp 78 miliar.
Pria disapa Edu mengaku proses pembangunan Islamic Centre terkendala karena pandemi covid-19. Kondisi ini menyebabkan terkendalanya pengiriman material bangunan tersebut.
"Keterlambatannya hanya empat persen, kita tolerir karena pandemi covid-19, terkendala material sulit masuk," ungkapnya.